Papan Proyek Tanpa Pagu Anggaran Pembangunan RPS SMK Negeri Cikalong

Papan Proyek Tanpa Pagu Anggaran Pembangunan RPS SMK Negeri Cikalong

radartasik.com, CIKALONG - Papan proyek pembangunan Ruang Praktek Siswa (RPS) SMK Negeri Cikalong tidak mencantumkan nominal anggarannya. Padahal itu merupakan keterbukaan informasi publik. Hal itu diungkapkan Wakasek Bidang Humas SMK Negeri Cikalong Iyan Spdi kepada Radar, Rabu (13/10/2021).


Kata dia, sejak lama pihaknya secara terus menerus meminta kepada rekanan untuk segera dipasang papan proyeknya. Namun, papan tersebut baru dipasang setelah dua minggu berjalannya pembangunan, itu pun tanpa dicantumkannya anggaran.

“Ini baru dipasang kemarin dan setelah dilihat tidak ada volume dan nominal anggarannya. Ya kalau kami bagaimana baiknya saja menurut aturan, karena volume sangat menentukan kemudian waktu pengerjaan sudah mepet maka kita pun menuntut,” ujar dia.

Kata dia, bantuan pembangunan dari Dinas Pendudikan Provinsi Jabar ini, rekanannya tidak menambah pekerja walaupun sudah mepat, alhasil pekerja yang ada harus lembur. “Kemungkinan tidak akan sampai waktunya,” kata dia.

Lanjut dia, pihaknya mengaku tidak ada komitmen apapun, apalagi secara administrasi dan nominal tidak ada sama sekali. Intinya menjalankan program sekolah ini atau pembangunan RTS ini sesuai dengan progres. Baik secara waktu maupun secara kualitas.

“Jika dilihat dari besi, diameter dan fondasi selalu dipantau, itu cukup diapresiasi. Sementara kalau bentuk kooperatifnya, itu adanya bukti keterlambatan. Saya tidak ikut campur lebih jauh terkait itu, apalagi dari administrasi keuangan dan segala macamnya,” ucap dia.

Terang dia, pengerjaannya sudah dilakukan sejak dua minggu yang lalu. Pekerja dari rekanan awalnya beberapa orang, kemudian melihat progres dan waktu yang mepet akhirnya menambah pekerja dari warga lokal. “Sekarang kurang lebih jumlahnya ada 18 orang yang bekerja,” ujar dia.

“Kemarin ada PPK ke sini, diminta untuk ada penambahan pekerja dan pengawas. Namun sampai saat ini, belum bahkan rencana akan ada lembur. Sementara itu, untuk progres pembangunan seharusnya sudah mencapai 50 persen. Namun, pada kenyataannya sekarang baru mencapai 15 persen,” ujar dia.

Menurut dia, dari provinsi pun termasuk konsultannya selalu berkomunikasi dan mereka datang ke lokasi untuk melihat secara langsung. “Kita ada komunikasi dalam artian untuk bekerja sama. Diharapkan dapat mempercepat progres, karena ada waktu 40 hari ke depan. Kalau pun misalnya masih tidak selesai, biasanya ada tahap kedua ada berita acara lagi untuk penambahan pengerjaan. Paling dalam waktu 1-1,5 bulan,” terang Iyan.

Kepala SMKN Cikalong Mamat Rahmat SPd MPd mengatakan, sebelumnya pihaknya mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengenai bantuan alat yang akan digunakan sekaligus mengisi ruangan praktek siswa berupa simulator.

“Bantuannya cukup besar sekitar Rp 3 miliar untuk praktik anak-anak. Nanti ada tim fasilitator untuk memberikan bagaimana penggunaan alat tersebut. Jadi mengenai nominal untuk RPS belum tahu persis dan ini baru informasi,” kata dia.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dr Abur Mustikawanto MEd mengatakan, setelah mendapatkan info dan keterangan dari kepala sekolahnya, dia akan menyampaikan ke kabid SMK terkait hal ini. Sebab, ini adalah urusan rekanan yang membangun. “Supaya ini tidak terjadi di seA­kolah lain. Saya mau tegur pengA­administrasian di Bidang SMK-nya,” ujar Abur menambahkan. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: