Cetak Wirausaha Baru Melalui Pelatihan Menjahit

Cetak Wirausaha Baru Melalui Pelatihan Menjahit

Radartasik.com, TASIK — Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Koperasi, Usaha, Kecil, Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan kegiatan mobile training unit (MTU) berupa keterampilan menjahit di Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya.

Seorang instruktur menjahit Dede mengatakan sebelumnya para peserta pelatihan ini direkrut tim BLK bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Tanjungjaya. Sehingga, peserta latihan kali ini khusus bagi masyarakat yang berdomisili di setempat.

Pelatihan kali ini diikuti 16 orang. ”Para peserta yang jumlahnya belasan orang ini telah mengikuti pelatihan menjahit selama 20 hari, mulai dari tanggal 20 September hingga 12 Oktober ini. Usia mereka mulai dari 17 tahun hingga 35 tahun,” ujarnya kepada Radar Tasikmalaya.

Dede menyebutkan MTU merupakan program tahunan yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan warga sesuai potensi yang dimiliki. Dalam pelatihan MTU, BLK bekerja sama dengan pemerintah desa atau kecamatan.

Desa atau kecamatan yang ingin mendapatkan pelatihan MTU, sambung dia, harus mengajukan proposal satu tahun sebelumnya. Jenis pelatihannya bisa sesuai potensi di wilayah sekitarnya. Ada yang mengajukan proposal pelatihan menjahit, tata boga, pengelasan, dan lainnya.

Dede berpesan kepada para peserta pelatihan bahwa keterampilan menjahit saat masa pendemi merupakan salah satu bentuk pendidikan non-formal. Keterampilan yang diperoleh nantinya adalah modal dasar dan utama untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga.

”Mudah-mudahan peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan ini, kami berharap nanti mampu membuka dan mengembangkan potensi diri. Tentunya membuka peluang usaha mandiri, sehingga dapat menunjang peningkatan perekonomian keluarga,” tegas dia.

Dede menerangkan belajar menjahit akan membuat peserta lebih mandiri. Peserta bisa menjahit baju sendiri, kreatif untuk mengembangkan ide-ide bahkan menjadi businessman.

Oleh sebab itu, menurut dia, menjahit bisa diimplementasikan menjadi mata pencaharian ke arah usaha yang bersifat mandiri, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup.

”Dengan diselenggarakannya pelatihan menjahit ini, kami ingin ada hasil atau output yakni berkurangnya pengangguran. Dan dapat menciptakan wirausaha baru, khususnya di wilayah Kecamatan Tanjungjaya,” ujar Dede, menambahkan. (obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: