Tenda Lomba MTQ Roboh, Ansor Minta Pemerintah dan DPRD Melakukan Evaluasi

Tenda Lomba MTQ Roboh, Ansor Minta Pemerintah dan DPRD Melakukan Evaluasi

radartasik.com, PADAKEMBANG — Pada perlombaan cabang Musabaqah Syarhil Quran (MSQ) dalam rangkaian Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Tasikmalaya di Kecamatan Padakembang diwarnai ambruknya tenda depan panggung perlombaan saat peserta sedang belomba.


Sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Fahmi Siddiq mengatakan, pihaknya sangat ironis sekali dengan kejadian ambruknya tenda panggung dalam rangkaian pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Tasikmalaya.

“Ya ironis sekali di tengah Kabupaten Tasikmalaya yang religius, tapi terbatasnya anggaran untuk panggung yang rerpesentatif berarti keterbatasan anggaran. Ini bisa dua hal, apakah anggaran dibatasi atau ada unsur penyalahgunaan anggaran,” ujar dia.

Maka dari itu, kata dia, Ansor meminta DPRD memanggil penyelenggara untuk mengevaluasi kegiatan dan pengguna anggaran, karena ini memalukan Tasik yang mempunyai visi religius islami.

“Kami prihatin atas kejadian tersebut, kaA­A­A­mi meminta untuk ada evaluasi secara meA­A­nyeluruh terkait pelaksanaan MTQ XXXVI tingkat Kabupaten Tasikmalaya baik oleh pemerintah daerah melalui InA­A­spektorat dan DPRD harus segera meA­A­mangA­gil pihak penyelenggara,” ujar dia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda Kabupaten Tasikmalaya Joelistiana Widjajanti mengatakan, atap panggung roboh seperti yang beredar dalam video di media sosial itu bukan panggung utama saat pembukaan lomba MTQ tingkat Kabupaten Tasikmalaya. Melainkan di panggung berbeda diperlombaan salah satu cabang, yaitu lomba MSQ di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Barokah, Rancapaku.

“Jadi bukan di panggung saat pembukaan perlombaan MTQ,” terang Joelistiana saat menghubungi Radar, Kamis (7/10/2021).

Dia menambahkan, di panggung perlombaan MSQ pun itu bukan ambruk, tetapi sebagian atap tenda depan panggung ke bawah akibat tidak kuat menahan air hujan.

“Itu bukan rubuh, satu dua tiang tidak kuat menahan air hujan. Tidak ada yang menimpa, atau yang luka, perlombaan langsung berlanjut lagi,” jelasnya.

Menurut dia, ketika panggung tersebut mengalami kerusakan di bagian atap depan, pada waktu itu perlombaan tetap dilangsungkan dan dipindahkan lombanya di dalam ruangan. “Jadi tidak ada apa-apa, bukan roboh semua, cuma tiang depan panggung saja, itu juga karena hujan,” tambah dia.

Camat Padakembang Dadang Tabroni MH mengatakan, video yang beredar terkait robohnya panggung itu tidak benar, yang benar adalah tenda bagian atas yang tertimpa air hujan dan tertiup angin.

“Jadi saat kejadian itu, kondisinya sedang hujan cukup lebat. Air hujan tersebut mengumpul di atas tenda dan tenda tidak kuat menahan air, sehingga tenda tersebut roboh,” ujarnya kepada Radar, Kamis (7/10/2021).

Lanjut dia, kejadiannya hari Rabu 6 September pukul 08.00. Kemudian, sekitar pukul 11.00 setelah hujan reda, tenda tersebut kembali dipasang.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya saja peserta yang hadir sempat kaget, dengan kejadian yang tidak terduga tersebut. Saya cek dan menanyakan langsung ke pelaksana, tidak ada korban,” ujar dia. (dik/obi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: