Banyak Milenial Belum Punya Rumah

Banyak Milenial Belum Punya Rumah

radartasik.com, JAKARTA - Banyak generasi milenial yang hingga kini belum memiliki hunian sendiri. Berdasarkan survei yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, ada sejumlah alasan milenial belum memiliki rumah. Sebesar 28,6 persen karena belum menemukan rumah yang tepat, 24,9 persen karena belum mampu secara keuangan.


Selanjutnya, 17 persen karena belum mampu membayar uang muka (DP), sebesar 10,4 persen karena belum mampu bayar cicilan KPR, 10,44 persen karena masih ada cicilan, 5,4 persen merasa belum perlu, dan 2,79 persen belum terpikirkan.

Direktur Consumer & Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan, minat milenial terhadap properti khususnya perumahan perlu ditingkatkan. Sebab, generasi milenial menjadi pasar yang menggiurkan bagi properti Indonesia.

“Persentase kepemilikan rumah milenial yang ingin punya rumah dan tidak ingin punya rumah ini masih banyak yang tidak punya rumah yaitu 64,9 persen dan yang punya rumah 35 persen,” ujarnya dalam acara webinar secara virtual, Rabu (29/9/2021).

Menurut dia, orientasi perumahan yang menarik bagi para generasi milenial adalah kemudahan akses dan teknologi. Sehingga, hunian di pinggiran kota yang dekat dengan sarana transportasi menjadi tujuan utama untuk menjangkau pasar milenial.

“Kalau kita lihat milenial berorientasi pada teknologi, milenial ingin ada kemudahan di dalam interaksi dengan transportasi,” ucapnya.

Dengan demikian, banyak perusahaan pengembang properti yang berekspansi membangun proyek perumahan yang berada di dekat jalur transportasi, misalnya seperti LRT dari Cawang sampai Cibubur, dan akan dilanjutkan hingga Sentul termasuk di Bekasi.

Selain itu, lanjutnya, selain generasi milenial juga cenderung lebih memilih melakukan komunikasi dengan pihak pengembang perumahan melalui platform digital, persoalan kemampuan membayar DP juga perlu dicari solusinya. “Ini perlu kami berikan solusinya termasuk belum mampu bayar DP,” ungkapnya.

Hirwandi menyebut kemampuan rata-rata milenial dalam membeli hunian berkisar antara Rp 200 hingga 400 juta dengan cara pembayaran masih didominasi melalui metode kredit. Sehingga, pihaknya bekerja sama dengan developer perumahan berupaya memecahkan persoalan tersebut dengan kemudahan pembiayaan.

“Kemudahan memilih angsuran KPR ada KPR Zero, graduated payment mortgage dan angsuran suka-suka. Jadi, sebulan dalam satu tahun berapa dan dua tahun berikutnya berapa,” pungkasnya.

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah di kawasan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: