Siswi SD Diduga Dicabuli Tetangga, Meninggal Karena Tertular Penyakit Kelamin
Reporter:
andriansyah|
Selasa 28-09-2021,09:15 WIB
radartasik.com, PANGANDARAN — Seorang anak perempuan yang masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cijulang meninggal dunia. Diduga siswi tersebut menjadi korban pelecehan seksual.
Ayah korban, AR (38), menduga anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh tetangganya sendiri. Kecurigaan itu muncul saat anak perempuanya itu mengalami gangguan kesehatan tidak biasa. “Anak saya mulai terganggu kesehatan sejak tanggal 15 Ramadhan lalu,” jelasnya kepada wartawan Senin (27/9/2021).
Menurutnya, anaknya mengalami gejala penyakit seperti cacar. Muncul bintik-bintik di hidungnya dan badannya panas. “Awalnya diobati di kampung. Namun tidak ada reaksi, akhirnya dibawalah ke dokter,” katanya.
Keterangan dari dokter, anaknya hanya gangguan virus. Lalu diberi beberapa obat. “Tidak ada reaksi lagi, dibawa lagi ke dokter,” ucapnya.
Kemudian dibawa ke dokter anak dan dokter kulit. Namun tidak juga menunjukan kesembuhan. “Diobati sampai ke delapan orang,” jelasnya.
Kondisi anak perempuan itu malah makin buruk. Bahkan kondisinya makin melemah. “Bahkan untuk mencomot nasi pun dia tidak sanggup, berjatuhan lagi,” terangnya.
Anak juga dibawa ke puskesmas lalu ke RSUD Pandega. Kemudian ada dugaan anaknya memiliki penyakit lupus. “Setelah dicek darah di lab, ternyata bukan penyakit lupus. Tetapi penyakit sipilis (penyakit menular seksual, Red),” katanya.
Dokter yang memeriksanya juga sempat heran. Bagaimana seorang anak perempuan berusia 10 tahun terkena sipilis. “Kemudian diperiksa kemaluannya juga rusak,” tuturnya.
Mengetahui itu, anaknya kemudian ditanya neneknya. Munculah pengakuan bahwa telah mengalami pelecehan seksual oleh terduga pelaku, yang tak lain adalah tetangganya. “Katanya, dia (anaknya) tertidur saat bermain di rumah menantunya A (terduga pelaku). Pelaku langsung membekam mulut anak saya,” ucapnya.
Anaknya mengaku peristiwa itu terjadi sekitar Maret. “Setelah adanya pengakuan, saya langsung membuat laporan ke Polsek Cijulang (Jumat),” terangnya.
Sementara itu, Jumat (24/9/2021), massa yang mengetahui pengakuan tersebut geram. Mereka langsung menginterogasi terduga pelaku. Bahkan sempat dipukuli. “Dia (terduga pelaku) tidak mengakui perbuatanya itu dan langsung diamankan polisi,” ucapnya.
Anak perempuan malang pun meninggal Minggu (26/9/2021), akibat penyakit menular itu. “Menurut pengakuan anak saya, kejadianya hanya satu kali,” ujarnya.
Kapolsek Cijulang AKP Budi Purwadi mengatakan kasus tersebut kini sudah ditangani Polres Ciamis. “Kami di sini melakukan pengamanan, agar massa tidak tersulut emosi atas kejadian ini,” jelasnya.
Ia mengatakan terduga pelaku memang sempat dihantam warga dan langsung diamankan. “Kini dia masih meringkuk di ruang tahanan Polres Ciamis,” katanya.
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Pangandaran H Ujang Endin juga sempat menengok keluarga anak perempuan itu. “Kita dapat kabar yang cukup mengagetkan, siswa kelas IV meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan kelamin,” jelas Jeje.
Ia mengatakan dugaan kasus tersebut sepenuhnya diserahkan ke pihak kepolisian. “Kepolisian sudah mengambil langkah dan kita tunggu proses selanjutnya, masyarakat juga harus bisa menahan diri,” ungkapnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: