BEM Unsil: September Selalu Terjadi Kekerasan & Pelanggaran HAM di Indonesia

BEM Unsil: September Selalu Terjadi Kekerasan & Pelanggaran HAM di Indonesia

radartasik.com KOTA TASIK - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya (Unsil) melakukan aksi simbolis September Kelam di halaman Taman Kota, Jumat (24/09/21) sore.


Aksi ini awalnya akan diwarnai dengan alunan musik akustik, dan lain sebagainya. 

Aksi musik akustik ini terganjal karena listrik di Taman Kota mati.

Mahasiswa mun mengaku sempat kecewa. Pasalnya, menurut keterangan para pedagang asongan di lokasi, listrik di Taman Kota kemarin masih menyala. Namun saat mereka hendak aksi malah padam.

"Kita dari BEM Unsil dan mahasiswa lainnya melakukan aksi September Hitam mengingat setiap bulan September selalu terjadi kekerasan HAM di Indonesia," ujar Kabid Kastrad BEM Unsil, Yusya Rahmansyah kepada radartasik.com.

"Maka dari itu kita melakukan aksi simbolis dan membacakan pernyataan sikap. dengan 5 tuntutan kepada pemerintah. Kita laksanakan di Taman Kota yang kebetulan keadaannya lagi kurang baik," sambungnya.

Terang dia, seharusnya Taman Kota ini memiliki aliran listrik yang jelas. Karena listriknya tidak ada alias padam dan menurut pihak pengurus karena ada perbaikan.

"Namun kata pedagang yang mangkal di sini kemarin menyala. Padahal kami aksi sesuai anjuran pemerintah mentaati protokol kesehatan. Tapi saya tak mencurigai pemerintah karena menurut pedagang kemarin menyala," terangnya.

Sementara itu terkait 5 tuntutan dan pernyataan sikap BEM Unsil beber dia, ini isinya:

1. Usut Tuntas Para Pelaku Kejahatan HAM. Adili seadil-adilnya.
2. Hentikan kriminalisasi aktivis
3. Batalkan Revisi UU KPK, UU Omnibus Law, dan berikan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil.
4. Hentikan pembangunan yang merusak alam dan lingkungan, Pulau Komodo, Desa Wadas, Eksploitasi Tanah Papua.
5. Segera Ratifikasi Konvensi Internasional Anti Penghilangan Paksa.

Aksi BEM Unsil

"Dengan ini kami sampaikan agar pemerintah mendengar dan segera melakukan tindakan masuk akal serta tidak bertentangan dengan kebutuhan juga keinginan rakyat," tukasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: