Australia Batal Beli Kapal Selam, Prancis Tarik Dubes di Tiga Negara
Reporter:
ocean|
Senin 20-09-2021,23:15 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Pemerintah Prancis merasa terhina dan dibohongi atas pembatalan pesanan kapal selam oleh Australia. Kapal selam buatan negara Eropa itu bernilai puluhan miliar dolar AS.
Akibatnya, hubungan Prancis dengan Australia dan AS saat ini berada dalam krisis. Keputusan Canberra itu menyebabkan Paris menarik para utusan diplomatiknya dari kedua negara sekutu tersebut pada Jumat (17/o9/2021).
”Kami memanggil duta besar kami untuk konsultasi adalah tindakan politik yang serius yang menunjukkan intensitas krisis hari ini antara kedua negara kami dan juga dengan Australia,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian kepada televisi France 2 dikutip Senin (20/09/2021).
”Ada tipu muslihat, penghinaan, dan kebohongan. Kalian tidak bisa bermain seperti itu dalam sebuah aliansi,” sambungnya.
Pada Kamis (16/09/2021), Australia mengumumkan bahwa pihaknya akan membatalkan kesepakatan 2016 dengan Grup Angkatan Laut Prancis terkait pembangunan armada kapal selam konvensional.
Sebagai gantinya, negeri kanguru akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris. Rencana itu tertuang dalam kesepakatan keamanan trilateral antara Australia, AS, dan Inggris.
Le Drian mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai sejauh ini belum berbicara dengan Presiden AS Joe Biden tentang masalah kapal selam tersebut.
Le Drian pun menilai tindakan dan gaya politik Biden yang tidak terduga itu sama saja dengan pendahulunya, Donald Trump.
Le Drian juga mengkritik sikap oportunisme Inggris yang ikut bergabung dengan Amerika Serikat dan Australia dalam kesepakatan kapal selam itu. Dia menyebut London tak ubahnya ban cadangan dalam kesepakatan trilateral tersebut. (der/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: