Puluhan Ribu CPNS & PPPK Siap Adu Nasib di STMIK Kota Tasik

Puluhan Ribu CPNS & PPPK Siap Adu Nasib di STMIK Kota Tasik

radartasik.com, INDIHIANG — 22.448 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), akan mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) mulai hari ini (20/9/2021) hingga 18 Oktober di STMIK Tasikmalaya. Sebanyak 3.506 pelamar formasi Kota Tasikmalaya mendapat urutan pertama untuk memperebutkan 213 formasi CPNS dan 68 PPPK non-guru.


Kepala Bidang Pengadaan Pemberhentian Pembinaan dan Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tasikmalaya Dimas Iskandar menjelaskan, pelamar untuk Kota Tasikmalaya mendapat giliran pertama sebagai apresiasi bagi tuan rumah yang ketiga kalinya menjadi daerah pelaksanaan seleksi se-Priangan Timur.

Dijadwalkan peserta SKD CPNS mengikuti ujian yang terbagi 3 sesi dalam satu hari, 20 sampai dengan 24 September 2021. “Mereka bersaing untuk memenuhi kualifikasi dan lolos dalam 213 kuota yang dialokasikan pusat. Sementara 120 peserta PPPK memperebutkan 68 formasi,” ujar Dimas disela persiapan pelaksanaan SKD di STMIK Tasikmalaya, Minggu (19/9/2021).

Menurut dia, Kota Tasikmalaya sudah dua kali memfasilitasi daerah se-Priangan Timur dalam pelaksanaan seleksi tersebut. Padahal, di saat BKPSDM se-Priangan Timur melaksanakan rapat koordinasi. Pemkot sudah menawarkan terhadap daerah lain agar menjadi tuan rumah.

“Seperti Kabupaten Tasikmalaya kemarin sudah siap, hanya saja daerah-daerah lain dengan berbagai pertimbangan memilih di kita saja. Hasil survei dan lain sebagainya, kita dianggap paling strategis,” katanya.

Risikonya. Kota Resik mesti bekerja ekstra terutama memastikan tidak terjadi klaster CPNS pada pelaksanaan seleksi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Sejumlah ketentuan mulai dari peserta diwajibkan telah mengikuti vaksin dosis pertama, swab test dan antigen dengan keterangan negatif selama kurun waktu tertentu sampai kesiapan menjalankan prokes selama pelaksanaan seleksi.

Sejalan kebijakan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) atas Rekomendasi Komite Nasional Penanangan Covid-19. “Ini ketentuan yang wajib diikuti bersama, untuk meminimalisir terjadinya penyebaran Covid diantara peserta seleksi,” kata dia.

Namun, lanjut Dimas, peserta yang terpapar Covid-19 tak perlu berkecil hati ketika menjalani perawatan atau isolasi mandiri (isoman) dikala jadwal tesnya berlangsung.

Sebab panitia sudah menyiapkan ruangan khusus bagi peserta yang terkonfirmasi positif di tempat berbeda dari peserta lain yang negatif.

”Tetapi mereka harus mendapat rekomendasi tim medis ketika mengikuti ujian dalam kondisi positif. Tahun lalu, kita mengalami kasus serupa, namun peserta meminta untuk ikut ujian setelah isomannya tuntas dan kita fasilitasi agar ia ikut seleksi di Kantor Regional BKN,” katanya menceritakan.

Panitia menyediakan 7 unit laptop bagi peserta dengan kondisi tersebut, terA­papar corona namun diizinkan tim medis untuk tetap melaksanakan ujian.

Kemudian panitia juga menyediakan 7 unit laptop lainnya secara terpisah, bagi peserta yang terindikasi mengalami gejala Covid-19. “Seperti yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat, itu kita juga sediakan ruang khusus seperti yang terkonfirmasi positif,” tuturnya.

Setiap harinya, lanjut Dimas, diselenggarakan 3 sesi dengan kuota 300 peserta setiap sesi. Sementara di hari Jumat (24/9/2021) hanya 2 sesi saja dengan jumlah peserta yang sama.

“Alhamdulillah sejauh ini kami belum dengar ada calon peserta seleksi yang tengah menjalani isoman. Semoga lancar dan tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, antisipasinya ya itu kita siapkan ketika diperkenankan oleh tim medis, peserta yang terkonfirmasi bisa mengikuti di ruangan lain yang kami siapkan,” ungkap dia.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan menekankan peserta yang berasal dari luar daerah, tidak membawa orang tua atau siapapun yang mengantar berada di area seleksi. Selain mengurangi potensi kerumunan, juga mengurangi potensi kemacetan dan arus kendaraan yang tersendat.

“Kita ketahui lokasi tes berada di jalan nasional, maka diharapkan sistemnya yang mengantar hanya drop tidak menunggu di area tes,” tegasnya.

Pihaknya juga menyiagakan personel dari berbagai stakeholder dalam menunjang kelancaran proses seleksi. Selain mengatur agar kerumunan tidak terjadi, juga kemacetan arus kendaraan yang mesti diantisipasi ketika pergantian sesi peserta ujian.

”Itu sudah disiapkan sedemikian rupa, maka peserta mohon patuhi dan ikuti anjuran yang sudah kami skemakan agar seleksi berjalan dan tidak ada potensi paparan virus,” harap Ivan.

Salah seorang peserta seleksi CPNS asal Kota Tasikmalaya, Abdul Aziz (23) berharap dirinya bisa lolos menjadi abdi negara. ”Mudah-mudahan saya lolos, meskipun harus beradu nasib dengan ribuan orang. Tapi saya yakin bisa mengerjakan soal yang ada,” optimisnya.

Hal sama dikatakan, Ratnasari (22), dia mengaku lebih banyak berdoa dari pada belajar soal yang akan didapatnya saat tes CPNS. Sebab, dia meyakini jika seleksi pegawai negeri ini lebih cenderung kepada suratan takdir. ”Banyak temen saya yang lolos, padahal secara keilmuan tidak begitu pintar. Berarti banyak-banyak berdoa saja,” tuturnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: