11 Seri Balapan, 18 Kali Jatuh. Marquez Harus Ubah Gaya Balap
radartasik.com - Sepanjang MotoGP musim 2021,
pembalap Repsol Honda Marc Marquez tercatat sebagai pembalap paling sering
jatuh. Totalnya, bahkan sudah mencapai 18 kali.
Padahal, total balapan yang diikuti juara
MotoGP enam kali itu musim ini “hanya” 11 seri. Lantaran absen di dua seri
pembuka.
Hal itu terjadi karena Marquez belum bisa
menyatukan lagi gaya balapnya yang dulu dengan karakter motor RC213V edisi
2021.
Marc Marquez terlibat kecelakaan dengan Jorge Martin di MotoGP Inggris. Marquez juga mengakui bahwa ia jadi pihak yang salah dan membuat Jorge Martin gagal finis.
Selain itu, setiap melibas tikungan ke kanan,
pembalap 28 tahun itu mengaku masih merasakan nyeri.
Namun, hasil balapan MotoGP Aragon Minggu
(12/9) memberikan kebahagiaan bagi fans Marquez. Di-race tersebut, Baby Alien — julukan Marquez-- mampu menutupi
kekurangannya itu.
Karena Sirkuit Aragon memutar berlawanan
dengan arah jarum jam. Artinya, trek tersebut didominasi tikungan ke kiri yang
menjadi kekuatan Marquez.
Dia pun berhasil finis kedua di belakang
pembalap Ducati Francesco Bagnaia.
Usai balapan, Marquez membuat pengakuan bahwa
dia datang ke sirkuit pada race day dengan rasa takut. Pasalnya, dua
hari sebelumnya dia terus terjatuh. Itu terjadi di sesi latihan bebas Jumat dan
Sabtu.
''Aku belum bisa membalap dengan gayaku
sendiri (yang dulu),'' ucap Marquez dilansir Motorsport. ''Setiap aku
mencobanya, aku langsung terjatuh. Karena itu, aku butuh mencari gaya membalap
yang berbeda,” tutur dia.
Gaya membalap Marquez selama ini dikenal
sangat agresif. Kondisi lengan kanannya yang belum sepenuhnya pulih sepertinya
masih membutuhkan waktu untuk bisa menunjang hal itu. Marquez menyebutkan,
targetnya saat ini adalah menemukan gaya membalap yang baru.
Selain itu, dia meminta Honda agar terus
menyempurnakan motornya agar lebih mudah dikendarai. ''(Dengan) gaya membalap
baru, tidak berarti aku lebih lambat,'' ucap Marquez.
''Itu sudah aku buktikan di Austria dan di
sini (Aragon, red),'' tambahnya.
Bos tim Honda Alberto Puig sudah memastikan
bahwa timnya tidak akan mengubah filosofi pengembangan motor mereka. Apalagi
hanya karena kondisi Marquez saat ini belum sembuh benar dari cedera.
Selama ini, Honda mendapat banyak kritik.
Sebab, mereka melakukan filosofi pengembangan motor dengan hanya berpatok pada
gaya membalap Marquez. Kini, saat Marquez tidak bisa menggunakan riding style—nya sendiri, performa Honda
di MotoGP jadi jeblok. Mereka sejauh ini baru meraih dua podium.
''Tidak akan ada yang berubah (dari filosofi
pengembangan motor Honda, red),''
ucap Puig kepada Motorsport. ''Marquez tidak hanya yang rider terbaik yang
pernah dimiliki Honda, tapi juga yang terbaik di dunia,'' ucap Puig. (jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: