Kader PKK Diajari Diversifikasi Olahan Ikan
Reporter:
syindi|
Rabu 15-09-2021,10:45 WIB
radartasik.com, TASIK — Tim Dosen dari Program Studi Perbankan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi (Unsil) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Aula Desa Sukamahi Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, Senin (6/9/2021).
Tim diketuai oleh Dedeh Sri Sudaryanti SE MSi dengan anggotanya Andri Helmi Munawar SE MM, H Nana Sahroni SE MM dan Tine Badriatin SSos MSi serta melibatkan tiga orang mahasiswa yaitu Ayu Kania, Sufi Musyarifah, Halimatussaidah.
Tim memberikan pelatihan dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Melalui Diversifikasi Olahan Ikan Menuju Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal di Masa Pandemi Covid-19. Pelatihan diikuti oleh kurang lebih 30 orang dihadiri oleh Kader PKK, karang taruna dan perwakilan warga setempat.
Dedeh Sri Sudaryanti SE MSi mengatakan, Desa Sukamahi Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah dengan sumber daya pertanian dan potensi penghasil ikan air tawar yang tinggi. Ikan pada umumnya hanya dijual dalam bentuk ikan segar saja, tanpa adanya pengolahan lebih lanjut sehingga masa simpannya menjadi lebih rendah.
Hal yang menjadi masalah utama dalam pemasaran hasil panen bagi masyarakat, yaitu saat umur panen ikan sudah layak tetapi harga jual ikan di pasaran turun, hal yang pasti terjadi, yaitu masyarakat mengalami kerugian, bahkan hasil panen tidak mampu menutupi biaya produksi.
Pengolahan ikan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan daya awet dan meningkatkan nilai ekonomis ikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat juga berimbas pada diversifikasi pengolahan hasil perikanan.
Dengan alasan mengikuti perubahan kebutuhan dan selera konsumen maka penganekaragaman produk pangan olahan juga semakin berkembang. Saat ini sebagian besar masyarakat atau konsumen membutuhkan produk pangan yang cepat saji, bercita rasa tinggi, dan menyehatkan.
Namun demikian untuk memenuhi kebutuhan produk pangan tersebut tidak semua kalangan masyarakat dapat mengaksesnya terutama karena tingkat harga yang kurang terjangkau. Oleh karena itu diperlukan diversifikasi produk pangan olahan yang memiliki bahan baku melimpah, harganya lebih murah dan bergizi tinggi.
“Melihat permasalahan tersebut, kami tim dosen melakukan pengabdian kepada masyarakat mengenai pemberdayaan masyarakat melalui diversifikasi olahan ikan menuju ketahanan pangan berbasis kearifan lokal,” ujarnya.
Ia mengatakan, makanan beku (frozen food) menjadi terkenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama ketika wabah Covid-19 mulai melanda Indonesia termasuk Tasikmalaya. Permintaan masyarakat terhadap produk makanan beku karena diberlakukan PPKM, saat masyarakat tidak leluasa ke luar rumah.
“Pengolahan ikan menjadi nuget, abon, bakso, sosis dan kerupuk merupakan salah satu alternatif penganekaragaman produk perikanan yang diharapkan dapat diterima masyarakat,” katanya.
Potensi membuat makanan dari ikan menjadi makanan yang berbeda akan mendatangkan daya tarik tersendiri. Selain dari jenis olahan ikan di atas yang kami tawarkan dalam pelatihan program ini adalah pelatihan diversifikasi pangsit berbahan utama lele.
Diversifikasi produk berbahan baku ikan segar menjadi suatu inovasi yang perlu dikembangkan di daerah dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada. Selain untuk konsumsi keluarga bisa dijadikan peluang usaha yang dapat menambah pendapatan masyarakat memanfaatkan potensi ikan air tawar di Desa Sukamahi bahkan diharapkan dapat menjadi sentra olahan ikan di Tasikmalaya.
“Antusias warga dalam mengikuti pelatihan ini sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang mengikuti pelatihan, tertuang juga di semangat mereka dalam bertanya, dan membuat produk pangsit dari bahan baku lele secara langsung di hadapan peserta pelatihan termasuk tester rasa yang tentunya tidak mengurangi kelezatan khas lele dan kandungan proteinnya,” katanya.
Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat di Desa Sukamahi Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya mampu membuat produk olahan dari ikan terutama pangsit lele yang ke depannya dapat menjadi pemasukan pendapatan warga dan menjadi icon desa ini. Pelatihan ini disampaikan juga pengetahuan bagi masyarakat dalam hal pengemasan dan pemasaran produk pangsit lele.
(rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: