15,3 Juta UMKM Go Digital
Reporter:
syindi|
Senin 13-09-2021,13:15 WIB
radartasik.com, JAKARTA - Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) terbukti telah mengakselerasi UMKM untuk tergabung ke dalam ekosistem digital. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, per Juli 2021 sudah ada sebanyak 15,3 juta UMKM yang melakukan digitalisasi. Angka tersebut mencapai 23,9 persen dari total UMKM di Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pemerintah telah menargetkan UMKM yang masuk ke dunia digital pada 2024 mencapai 30 juta UMKM.
“Jadi selain untuk meningkatkan omzet para UMKM di tengah melemahnya daya beli masyarakat, kami juga ingin meningkatkan UMKM go digital serta penggunaan QRIS sebagai sistem pembayaran yang modern saat ini,” ungkapnya, dikutip Kamis (9/9/2021).
Menurut Teten, berbagai riset telah membuktikan bahwa UMKM yang bertransformasi ke dunia digital memiliki ketahanan yang lebih stabil, efisien, dan mengalami peningkatan omzet. Hal ini sekaligus penegasan bahwa penggunaan adaptasi teknologi dan inovasi menjadi keniscayaan bagi UMKM untuk masa mendatang.
Melalui sinergi bersama antara pemerintah baik pusat atau daerah, Bank Indonesia (BI), BUMN, swasta dan masyarakat, Teten yakin bahwa Indonesia akan menjadi negara yang kokoh dan mandiri ke depannya.
“Sinergi dan kolaborasi pemerintah, BI, BUMN, swasta, dan lainnya harus menjadi gerakan bersama di seluruh Indonesia. Mari kita rawat optimisme demi perekonomian yang kokoh dan mandiri,” tegas Teten.
Di waktu yang sama, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menambahkan, melalui digitalisasi, sebanyak 20 persen UMKM binaan BI mengalami peningkatan penjualan di masa pandemi. Selain itu, lebih dari 50 persen UMKM tersebut telah berorientasi ekspor.
“Program digitalisasi yang kami lakukan itu secara end to end dan bersinergi dengan berbagai pihak. Kita dorong terus digitalisasi UMKM dari hulu ke hilir,” ujar Doni.
Beberapa program yang dilakukan oleh BI di antaranya adalah e-producing melalui digital farming yakni pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses produksi pertanian.
Kedua, program yang dilakukan adalah mendorong on boarding UMKM ke platform penjualan digital. Ketiga, e-financing bagi UMKM agar mendapatkan opsi pembiayaan salah satunya dengan kolaborasi antara bank dan fintech.
“Terakhir yang paling penting digital payment melalui opsi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal yaitu QRIS. Beberapa program ini pada akhirnya kita harapkan dapat mencatatkan torehan positif bagi UMKM,” tuturnya.
(git/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: