Tingkatkan Konsumsi di Pasar Rakyat Online

Tingkatkan Konsumsi di Pasar Rakyat Online

radartasik.com, TASIK - Sebagai tindak lanjut rapat teknis terkait monitoring harga minggu lalu, dilakukan Sidak (inspeksi mendadak) beberapa komoditas yang mengalami anomali antara lain telur, daging ayam ras dan cabai di Pasar Cikurubuk, Senin (6/9/2021).


Kegiatan Sidak dipimpin oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, didampingi oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Kanit Reskrim Polres Kota Tasikmalaya, Kabag Ekonomi Setda Kota Tasikmalaya dan perwakilan dari Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya.

Berdasarkan identifikasi lapangan terjadi penurunan kunjungan masyarakat konsumen ke pasar tradisional khususnya dalam pembelian komoditas Telur Ayam Ras.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tasikmalaya Darjana mengatakan, penurunan ini dialami oleh salah satu pedagang telur Toko ADT yang menjual secara eceran maupun grosir di Pasar Cikurubuk semenjak diberlakukannya pemberian bantuan sosial dengan komoditas pangan secara langsung, sehingga mengurangi minat masyarakat memenuhi kebutuhannya dari pasar.

“Hal ini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan periode bantuan sosial sebelumnya yang dalam bentuk uang, yang menstimulus minat konsumsi masyarakat untuk berbelanja,” katanya.

Lanjutnya, walaupun terjadi penurunan harga komoditas telur namun tetap tidak dapat meningkatkan minat belanja masyarakat, dampaknya permintaan pasokan kepada produsen berkurang baik yang berasal dari lokal maupun dari luar Tasikmalaya.

Penurunan kunjungan konsumen ke pasar tradisonal ini pun dirasakan oleh salah satu pedagang cabai, permintaan tidak terjadi peningkatan meskipun harga cabai rawit domba yang sebelumnya tinggi sekarang turun drastis yang disebabkan melimpahnya pasokan, sedangkan harga tomat masih tinggi dikarenakan masih terbatasnya pasokan dari produsen.

Di sisi lain perbaikan harga terjadi pada komoditas Daging Ayam Ras yang sebelumnya sempat rendah telah perlahan menunjukkan gairah permintaan sebagaimana yang terjadi di Pasar Cikurubuk, minat konsumsi daging ayam sudah mulai tumbuh yang mendorong harga ke angka HET Kemendag pada seminggu terakhir, hal ini diperkirakan karena perbaikan status PPKM yang memberikan keleluasan masyarakat untuk melakukan acara terutama di bulan Muharram sekarang ini seperti pernikahan, hajatan dan lain-lain.

“Permintaan masyarakat pun tumbuh di masa pandemi melalui akses penjualan online seperti Instagram yang dikelola Toko Sukahati Cikurubuk, share permintaan masyarakat melalui online ini mencapai 40% dari seluruh penjualan hariannya dan sangat membantu pengelola dalam mempertahankan penjualannya di masa pandemi,” katanya.

Selanjutnya yang perlu dimitigasi adalah penurunan permintaan masyarakat di bulan Safar diperlukan strategi pemasaran yang tepat, karena minat masyarakat rendah untuk melakukan acara pada bulan tersebut.

Peningkatan penjualan melalui online tersebut pula dikonfirmasi oleh pengurus Koperasi Pemasaran Pedagang Pasar Cikuruk sebagai pengelola Pasar Cikurubuk Online, pada bulan Agustus 2021 omzet penjualan meningkat mencapai Rp 40 jutaan dengan jumlah pesanan mencapai 300 transaksi. Untuk komoditas pesanan beragam dan dipenuhi dari pedagang anggota koperasi.

“Hal ini merupakan indikasi bahwa masyarakat Kota Tasikmalaya sudah mulai terbiasa dengan transaksi pemesanan kebutuhan pangan hariannya secara online terutama masyarakat dengan segmen tertentu yaitu keluarga Generasi Milenial,” katanya.

Sehingga dengan demikian diharapkan dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat meskipun di masa pandemi tetap dapat berbelanja ke pasar tradisional. Dengan akses belanja secara online ini masyarakat diuntungkan yaitu mengurangi biaya seperti parkir dan bahan bakar, mengefektifkan waktu berbelanja tidak perlu mengunjungi toko/pedagang satu persatu.

“Dan tentunya mengurangi risiko kriminal serta penularan virus dalam berbelanja karena pesanan dan pembayaran dilakukan secara digital,” katanya.

Menanggapi pemasaran secara online yang menjadi prioritas DKP3 adalah meningkatkan daya saing produk pangan lokal agar dapat menjadi pilihan utama masyarakat Kota Tasikmalaya dalam memenuhi kebutuhan hariannya, antara lain yang dilakukan adalah meningkatkan produksi dan kualitas serta membuka akses pemasaran yang lebih luas seperti salah satunya adalah bekerja sama dengan PCO untuk pemasaran produk pangan secara online maupun akses kepada pedagang pasar yang merupakan anggota koperasi.

Harapannya dengan demikian kepastian pemasaran hasil produksi menjadi insentif motivasi bagi petani dan produsen dalam menghasilkan produk pangan yang berkualitas prima sehingga optimal menjaga stamina dan kesehatan masyarakat di masa pandemi melalui konsumsi pangan lokal.

Selanjutnya untuk optimalisasi kegiatan sidak, dari hasil temuan di lapangan akan dilaporkan oleh Bagian Ekonomi Kota Tasikmalaya sebagai masukan dan bahan diskusi kepada Wali Kota Tasikmalaya untuk selanjutnya dapat menjadi kebijakan pemerintah Kota Tasikmalaya ke depan.

Khususnya untuk menjaga tingkat konsumsi masyarakat dalam rangka mempertahankan konsistensi produktivitas produsen terutama di masa pandemi.

Termasuk dengan optimalisasi akses pemasaran dan promosi belanja secara online untuk menjaga stabilitas permintaan masyarakat dengan memanfaatkan kemudahan, keamanan dan promo cash back serta diskon ongkos kirim yang disediakan platform digital. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: