Masih Terapkan PPKM Level 4, Pemkot Jogjakarta Halau Rombongan Bus Pariwisata dari Malioboro
Reporter:
radi|
Senin 06-09-2021,08:40 WIB
Radartasik.com, JOGJAKARTA — Karena masih berstatus PPKM Level 4, kegiatan pariwisata di Provinsi Jogjakarta masih belum dibuka kembali untuk umum. Sehingga ketika ada sejumlah bus pariwisata yang sempat masuk dan parkir di beberapa ruas jalan di seputar kawasan Jalan Malioboro segera dihalau untuk meninggalkan kawasan tersebut.
”Memang ada beberapa bus yang sempat masuk tetapi sudah dibersihkan. Dihalau dengan operasi gabungan dari TNI, kepolisian, dinas perhubungan, dan Satpol PP Jogjakarta,” kata Wakil Wali Kota Jogjakarta Heroe Poerwadi seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.
Heroe menegaskan, Kota Jogjakarta pada saat ini masih menerapkan PPKM level 4. Itu berarti seluruh kegiatan pariwisata, termasuk destinasi pariwisata, belum dibuka. ”Otomatis semua tempat parkir wisata juga dilarang menerima bus pariwisata atau angkutan umum lainnya,” ujar Heroe.
Menurut dia, penerapan aturan PPKM sangat penting sebagai upaya menjaga agar kasus Covid-19 di daerah ini bisa terkendali dan menunjukkan tren penurunan dari hari ke hari. Dengan kesadaran semua pihak, termasuk pengelola parkir, destinasi wisata, dan asosiasi bus wisata, dia yakin akan mampu mempercepat pemulihan kondisi di kota ini.
”Bagi pengelola parkir atau destinasi wisata yang tidak mematuhi aturan, pemkot tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi tegas,” ucap Heroe.
Tren penurunan angka kasus Covid-19, baik di Kota Jogjakarta maupun di Provinsi DIY, kata dia, harus diimbangi dengan kesadaran bersama agar kasus tidak lagi naik. ”Kami harus belajar dari beberapa daerah yang sebelumnya menunjukkan tren penurunan kasus. Akan tetapi, karena pelonggaran, kasusnya naik lagi,” terang Heroe.
Kesadaran bersama untuk mematuhi aturan PPKM tersebut, lanjut Heroe, merupakan upaya jangka panjang agar kasus tidak naik lagi karena hal itu justru akan merugikan semua pihak. ”Jika kasus naik lagi, aturan pengetatan akan diberlakukan kembali,” tegas Heroe.
Dia menyebutkan, salah satu kawasan utama tujuan wisata di Jogjakarta, Malioboro, mengalami kenaikan kunjungan meski belum sepenuhnya pulih seperti sebelum penerapan PPKM awal Juli lalu. ”Malioboro memang dibuka tetapi bukan untuk kegiatan pariwisata, melainkan lebih pada kegiatan ekonomi,” tutur Heroe.
Heroe menambahkan, meningkatnya mobilitas masyarakat atau peningkatan volume arus lalu lintas di Kota Jogjakarta masih didominasi kegiatan warga lokal. Pihaknya tetap akan melakukan evaluasi mengenai kondisi di akhir pekan ini untuk mencari jalan terbaik bagaimana memastikan seluruh pihak taat aturan PPKM. (jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: