Belum Semua Sekolah Laksanakan PTMT

Belum Semua Sekolah Laksanakan PTMT

radartasik.com, TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya terus melakukan peninjauan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Tujuannya untuk mengumpulkan data kendala-kendala di sekolah apa saja.


Sekretaris Disdik Kota Tasikmalaya H Mohammad Dani SPd MM mengatakan, setengah bulan ini sekolah telah melakukan pembelajaran tatap muka, keadaannya masih aman terkendali. Hal itu dari kegiatan monitoring ke sekolah-sekolah.

”Kegiatan monitoring masih terus berjalan dalam pembelajaran tatap muka terbatas. Sementara belum ada keluhan dari sekolah,” katanya kepada Radar, Jumat (3/9/2021).

Dengan begitu, ia pun terus menginventarisasi kendala-kendala yang dihadapi sekolah. Tujuannya agar dapat dievaluasi untuk menjamin keamanan dan kesehatan warga sekolah.

“Kita terus melaporkan kondisi terbaru sekolah yang telah melakukan pembelajaran tatap muka ke data pokok pendidikan, sehingga dapat terpantau,” ujarnya.

Lalu, setelah melaksanakan monitoring, ia pun menjumpai sekolah yang belum tatap muka. Oleh karenanya diminta agar bisa mencoba pembelajaran tatap muka terbatas.

“Bagi sekolah yang masih ada keraguan dan was-was , bisa melakukan PTMT pada Senin (6/9/2021), karena melihat kondisi aman dan kendali. Namun itu (PTMT, Red) dikembalikan lagi kepada sekolah, karena itu adalah pilihan,” katanya.

Selain itu, ia mengajak siswa usia 12 tahun ke atas dan guru bisa melakukan vaksinasi. Itu dilaksanakan agar bisa meningkatkan imunitas bersama untuk pembelajaran tatap muka terbatas yang aman dan sehat.

“Ketika siswa dan guru sudah tervaksin tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan. Dengan begitu mudah-mudahan seterusnya melakukan pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Jumat (27/8/2021) Kepala SDN Sirnagalih Euis Yeti SPd menyampaikan, setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka lebih efektif. “Artinya tatap muka lebih baik dibandingkan secara daring,” katanya.

Namun, pembelajaran tatap muka juga masih dalam tahap perbaikan untuk penguatan protokol kesehatan dan kedisiplinan.

“Bulan ini kita evaluasi pembelajaran tatap muka. Karena ada beberapa siswa belum disiplin, mungkin itu dampak belajar dari rumah terlalu lama,” ujarnya.

Misalnya, siswa masih ada yang kesiangan datang ke sekolah. Sebab, sebelum pandemi mereka datang tepat waktu pukul 07.15 di sekolah, tetapi setelah pembelajaran tatap muka terbatas ada yang 09.00 ke sekolah. Untuk solusinya agar siswa disiplin kembali, diharapkan guru datang lebih awal agar bisa memantau dan menasehati siswa yang datang yang terlambat.

Kepala MTs N 2 Kota Tasikmalaya Asep Saepul Mukdas SAg MPd menjelaskan, pelaksanaan PTM terbatas di madrasah sesuai dengan prosedur. Karena sebelumnya sudah mendapatkan izin dari Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya dan koordinasi/konfirmasi dengan pihak Satgas Covid-19 Kecamatan.

“Setelah mendapatkan izin dan konfirmasi baru melakukan PTMT pada Senin (23/8/2021),” katanya.

Kuota siswa di dalam kelas baru 33 persen, walaupun regulasi bisa 50 persen. Hal ini menimbang kapasitas lahan kurang dan siswanya di atas 800 orang.

Untuk itu, pihaknya melakukan jadwal dengan model shifting per tingkat. Lalu, isi per kelas ada 16 siswa, sehingga memungkinkan satu bangku untuk satu orang dengan jaga jarak.

“Pembelajaran tatap muka kita melakukan dengan sistem per tingkat, misalnya hari Rabu untuk kelas VII semua dan besoknya kelas VIII semua,” ujarnya.

Saat di dalam kelas, siswa wajib menggunakan masker. Lalu guru sebelum melaksanakan pembelajaran paling utama adalah mengingatkan sosialisasi kampanye protokol kesehatan yaitu 5 M dan satu D.

“Itu tentang memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi. Serta selalu doa untuk keselamatan dan kesehatan bangsa,” katanya.

Untuk menghindari mobilisasi siswa pun madrasah tidak diberi izin istirahat di luar. Tetapi istirahat di dalam dengan makan dan minum yang disiapkan orang tua dari rumah.

“Kendalanya waktu pertama PTM terbatas yaitu berkerumun di pedagang asongan di luar madrasah,” katanya. Untuk hari kedua pedagang asongan diatur harus jaga jarak. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: