Tujuannya guna jalin komunikasi dan meningkatkan mutu dan kinerja kualitas LKP di Kota Tasikmalaya agar lebih baik.
Ketua DPC HIPKI Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi MA mengatakan, koordinasi ini sebagai bentuk menjalin komunikasi antara LKP se-Kota Tasikmalaya, Forum Penilik LKP, dan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Dengan begitu paham tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Selama ini, sambungnya, beberapa LKP tidak mengetahui tugas dan pokok Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dan penilik. Oleh karenanya disosialisasikan di hadapan LKP Se-Kota Tasikmalaya.
“Ternyata penilik adalah partner LKP dalam rangka melaksanakan pengawasan, supervisi dan pembinaan,” katanya kepada Radar, Selasa (31/9/2021).
Manfaat rapat koordinasi ini, sambung Kepler, adanya komunikasi dan mempunyai solusi bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan meningkatkan mutu sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja.
“Tentunya agar memiliki langkah pada peningkatan mutu dan kinerja kualitas LKP di Kota Tasikmalaya lebih baik,” ujarnya.
Misalnya, awalnya belum mempunyai penilik kini menjadi ada, tujuannya agar lebih intens mengevaluasi dan monitoring kegiatan pembelajaran selama 3 bulan sekali.
Ia mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya telah memberikan kesempatan LKP supaya melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.
“Artinya LKP tidak usah ragu-ragu melaksanakan pembelajaran tatap muka. Tentunya mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Ketua Forum Penilik LKP Kota Tasikmalaya Dra Nina Resnawati menyampaikan, tugas penilik adalah pengendalian mutu untuk LKP, upaya agar terus eksis dan produknya dapat digunakan untuk dunia industri dan dunia kerja.
“Kita membina dan memantau agar LKP sesuai dengan kebutuhan pasar. Keberadaan LKP ini untuk meminimalisir pengangguran,” ujarnya.
Untuknya, dia akan melakukan monitoring dan evaluasi ke LKP binaannya pada kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas saat ini.
“Ketika tidak sesuai nanti saya akan mengarahkan LKP agar bisa mencetak sumber daya manusia yang kompeten,” katanya.
Oleh karenanya, kesempatan pembelajaran yang sudah bisa dilakukan LKP, mesti dimanfaatkan secara maksimal. “Yang penting harus ada izin dari Satgas Covid-19, izin orang tua, dan kesiapan LKP sendiri dalam menyiapkan perangkat protokol kesehatan,” ujarnya.
Kepala Seksi Dikmas dan Kursus Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Hj Tika Mulyatika SSos meminta 39 LKP lebih harus lebih kompak dan mematuhi aturan Dinas Pendidikan Tasikmalaya. Itu salah satunya LKP dalam pembelajaran tatap muka terbatas pada masa pandemi Covid-19 yang harus sesuai dengan protokol kesehatan.
“Jadi pembelajaran tatap muka sudah dimulai di LKP. Maka tolong jaga protokol kesehatannya,” ujarnya.
Harapannya dengan digelarnya pembelajaran tatap muka di LKP, sambung dia, lebih menggeliat lagi masyarakat yang ikut pelatihan keterampilan di LKP. .
Lalu, untuk LKP di Kota Tasikmalaya diharapkan terus menyerap anggaran dari pemerintah pusat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Utamanya untuk program pendidikan kecakapan kerja (PKK) dan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi- Direktorat Kursus dan Pelatihan.
“Berharap program-program pusat bisa berjalan di Kota Tasikmalaya. Dengan begitu banyak masyarakat yang kompeten,” ujarnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News