Astagaaa.. Akses Jalan SDN di Tugujaya Ditutup, Diklaim Milik Pribadi
radartasik.com KOTA TASIK - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan berupaya mengklarifikasi bukti sah kepemilikan sebidang tanah yang menutup akses jalan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Soalnya, sekolah yang sudah berdiri puluhan tahun itu selama ini akses jalannya tak ada yang mengklaim tanah pribadi sampai ditutup jalan masuk oleh benteng beton setinggi 3 meter.
"Kami juga terkejut, ada masyarakat yang mengklaim akses jalan masuk sekolah dan kondisinya sudah dibenteng tembok. Kami akan cari solusi," ujar Sekda Kota Tasik, Ivan Dicksan kepada radartasik.com, Rabu (01/09/21).
“Kami sudah perintahkan bagian aset supaya klarifikasi bukti kepemilikannya. Kalau pun iya itu milik pribadi, kita akan pendekatan kepada pemiliknya supaya bisa dibeli oleh Pemkot sebagai jalan akses masuk ke sekolah itu,” sambungnya.
Ivan menerangkan, seusai akses jalan masuk ke sekolah itu ditutup benteng beton, semua murid sekolah itu mesti lewat jalan darurat ke belakang bekas Galian C yang khawatir akan membahayakan.
Padahal, akses jalan utama sekolah itu memang sudah dipakai puluhan tahun lalu sejak berdirinya bangunan itu langsung ke pinggir Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya.
"Betul, masuk sekolah kemarin, dan diketahui kondisinya sudah ditembok. Memang akses jalan sekolah yang baik adalah akses jalan yang dibenteng itu karena mudah dijangkau anak-anak," terangnya.
Pemkot Tasik pun mengaku akan secepatnya berkomunikasi dengan pemilik lahan jika sesuai hasil klarifikasi sah nantinya dengan cara merelakan sekitar satu atau dua meter untuk akses jalan masuk sekolah tersebut.
 
Nantinya, harus dilakukan pembelian sebidang tanah untuk jalan tersebut. Lanjut Ivan, pihaknya telah menganggarkan buat pembayarannya.
Namun, Ivan akan memastikan pemilik lahan memberikan akses jalan terlebih dahulu demi kepentingan pendidikan generasi bangsa di Kota Tasikmalaya tersebut.
"Saya yakin, dengan pendekatan nanti ke pemilik lahan akan memberikan akses jalan kembali untuk sekolah itu. Karena, saya yakin warga di Kota Tasikmalaya sangat tahu betul dan sangat aktif dalam mendukung sektor pendidikan di Kota Tasikmalaya," tambahnya.
Sampai saat ini, jelas Ivan, pihaknya belum memahami betul permasalahan sebenarnya sampai ada pengklaiman kepemilikan lahan oleh masyarakat terhadap akses jalan masuk sekolah tersebut.
Meski demikian, pihaknya berjanji akan memberikan solusi terbaik bagi kepentingan pendidikan, sehingga tak sampai nantinya pelajar di sekolah itu tak harus mengakses jalan darurat berbahaya yang mengancam keselamatan murid.
"Kalau lewat belakang itu kasihan, anak-anak sudah jauh, lewat sawah, kuburan dan paling bahayanya di sana ada tebing bekas galian dan masih bukit banyak ilalang tinggi. Kasian, kita yakin secepatnya akan ada solusi terbaik bisa normal lagi," jelasnya.
Sekadar diketahui, bangunan SDN Tugu 2 di Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung ini tak memiliki akses jalan lagi usai ditutup bangunan benteng setinggi 3 meter oleh pemilik lahan pribadi di depannya.
Semula sebanyak 167 siswa dan guru di sekolah tersebut memiliki akses jalan utama dengan lebar sekitar 2 meter ke pinggir Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya.
Namun, sejak awal tahun 2021 saat tak ada aktifitas pembelajaran tatap muka akibat pandemi akses jalan utama itu ditutup oleh seseorang yang mengaku pemilik lahan sah dengan benteng setinggi 3 meter.
Pihak sekolah pun sempat kebingungan akses jalan bagi murid untuk belajar saat dimulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat penerapan PPKM Level 3 sejak dua pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: