Di Kota Tasik Kasus Covid Turun, DBD Mengganas, Ada di 60 Kelurahan Ini..
Reporter:
agustiana|
Rabu 01-09-2021,10:43 WIB
radartasik.com KOTA TASIK — Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya saat ini terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes), saat ini kasus positif yang tersebar di 69 kelurahan tersisa 164 orang.
Namun kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini tengah mengalami kenaikan.
Hingga kemarin Selasa (31/08/21), tercatat sebanyak 434 kasus DBD sejak awal Januari 2021.
Meski demikian, jumlah tersebut mengalami penuruan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes), Asep Hendra mengatakan, Kota Tasik termasuk daerah endemis DBD, artinya penyakit ini muncul dan menjadi karakteristik wilayah.
“Artinya, juga tiap tahun DBD ini muncul di Kota Tasik. Bahkan tahun lalu kita masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD, karena hampir ribuan kasus,” ujar Asep kepada radartasik.com, Rabu (01/09/21).
“Nah untuk kasus saat ini penyebabnya kenapa, karena kita belum bisa mengendalikan vektor DBD, atau penyebab utamanya. Yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Dari 69 kelurahan se-Kota Tasik sebanyak 60 kelurahan di 10 kecematan terjadi kasus DBD,” sambungnya.
Terang dia, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, dari 10 kecamatan se-Kota Tasikmalaya terdapat kasus DBD sepanjang tahun ini.
Dari awal Januari 2021 sampai akhir Agustus ini sudah terjadi 434 kasus DBD totalnya.
“Sebenarnya ada 9 kelurahan yang tak terjangkit DBD. Jadi di kelurahan itu tak ada kasusnya mengapa, masih kita analisa. Karena kalau melihat curah hujan semua wilayah di kita juga sama,” terangnya.
Namun, tambah dia, apakah dari konsentrasi vektor-nya ada di 60 kelurahan mungkin saja jumlahnya melebihi hal itu. Karena bisa jadi ada yang terjangkit tapi tak masuk rumah sakit dan tak terdata oleh pihaknya.
“Ya ada kemungkinan seperti itu. Bisa saja terkena DBD tapi tak sampai masuk rumah sakit seperti demam biasa dan belum berdarah. Karena DBD ini kan virus yang bisa sembuh denga sendirinya. Jadi bisa saja ada tapi tak terdeteksi,” tambahnya.
Jelas dia, secara head to head dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama, saat ini total jumlah kasus DBD mengalami penurunan. Tahun lalu di bulan yang sama terjadi 1.214 kasus DBD.
“Walaupun demikian dibandingkan tahun lalu saat ini kita terjadi penurunan kasus. Tapi saya lihat itu karena siklus ya. Setiap penyakit itu ada siklusnya yang membuat tinggi jumlahnya,” jelasnya.
Data kasus DBD di Kota Tasikmalaya sampai dengan 31 Agustus 2021 sebanyak 434 dengan sebaran seluruh kecamatan di Kota Tasikmalaya sudah terdapat kasus DBD.
Berikut rincian kasus per Kecamatan :
1. Kecamatan Cipedes 73 Kasus
2. Kecamatan Tawang 69 Kasus
3. Kecamatan Cihideung 65 Kasus
4. Kecamatan Indihiang 43 Kasus
5. Kecamatan Purabratu 39 Kasus
6. Kecamatan Mangkubumi 36 Kasus
7. Kecamatan Cibeureum 34 Kasus
8. Kecamatan Kawalu 33 Kasus
9. Kecamatan Bungursari 23 Kasus
10. Kecamatan Tamansari 29 kasus
Dari 69 Kelurahan di Kota Tasikmalaya terdapat 60 Kelurahan yang sudah terdapat kasus DBD yaitu :
1. Kelurahan Kahuripan 29 Kasus
2. Kelurahan Tuguraja 24 kasus
3. Kelurahan Panglayungan 24 kasus
4. Kelurahan Sukamanah 21 kasus
5. Kelurahan Cipedes 20 Kasus
6. Kelurahan Lengkongsari 19 Kasus
7. Kelurahan Purbaratu 19 Kasus
8. Kelurahan Indihiang 15 Kasus
9. Kelurahan Mangkubumi 15
10. Kelurahan Argasari 13 Kasus
11. Kelurahan Karsamenak 12 Kasus
12. Kelurahan Cilembang 11 Kasus
13. Kelurahan Tawangsari 10 Kasus
14. Kelurahan Pakakannyasag 10 Kasus
15. Kelurahan Nagarawangi 9 Kasus
16. Kelurahan Kersanagara 9 Kasus
17. Kelurahan Sukarindik 8 Kasus
18. Kelurahan Cibeuti 8 Kasus
19. Kelurahan Nagarasari 8 Kasus
20. Kelurahan Sukamaju Kidul 7 Kasus
21. Kelurahan Kotabaru 7 Kasus
22. Kelurahan Cikalang 7 Kasus
23. Kelurahan Sukaasih 6 Kasus
24. Kelurahan Empangsari 6 Kasus
25. Kelurahan Setiaratu 6 Kasus
26. Kelurahan Mulyasari 5 Kasus
27. Kelurahan Cibunigeulis 5 Kasus
28. Kelurahan Sukanagara 5 Kasus
29. Kelurahan Sambongjaya 6 Kasus
30. Kelurahan Sukamenak 5 Kasus
31. Kelurahan Sirnagalih 5 Kasus
32. Kelurahan Sukahurip 5 Kasus
33. Kelurahan Sambongpari 5 Kasus
34. Kelurahan Cilamajang 4 Kasus
35. Kelurahan Setianagara 4 kasus
36. Kelurahan Awipari 4 Kasus
37. Kelurahan Cipari 4 Kasus
38. Kelurahan Linggajaya 5 Kasus
39. Kelurahan Yudanagara 4 Kasus
40. Kelurahan Tugujaya 3 Kasus
41. Kelurahan Panyingkiran 3 Kasus
42. Kelurahan Singkup 3 Kasus
43. Kelurahan Sukajaya Bungursari 3 Kasus
44. Kelurahan Tamanjaya 3 Kasus
45. Kelurahan Bungursari 3 Kasus
46. Kelurahan Setiamulya 3 Kasus
47. Kelurahan Talgasari 3 Kasus
48. Kelurahan Bantarsari 2 Kasus
49. Kelurahan Gununggede 3 Kasus
50. Kelurahan Setiajaya 2 Kasus
51. Kelurahan Sukajaya Purbaratu 2 Kasus
52. Kelurahan Sukamaju Kaler 2 Kasus
53. Kelurahan Sukamulya 2 kasus
54. Kelurahan Sumelap 1 Kasus
55. Kelurahan Ciherang 1 Kasus
56. Kelurahan Cipawitra 1 Kasus
57. Kelurahan gunungtandala 1 kasus
58. Kelurahan karikil 1 kasus
59. Kelurahan Margabakti 1 Kasus
60 Kelurahan Tanjung 1 Kasus
9 kelurahan yang dari awal tahun tidak ada warga yang terjangkit DBD yaitu:
1. Kelurahan Tamansari
2. Kelurahan Mugarsari
3. Kelurahan Urug
4. Kelurahan Leuwiliang
5. Kelurahan Setiawargi
6. Kelurahan Cigantang
7. Kelurahan Ciakar
8. Kelurahan Sukalaksana
9. Kelurahan Karanganyar.
(rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: