Warga Isoman di GBP Banjar Diserang Tomcat
Reporter:
agustiana|
Selasa 31-08-2021,21:33 WIB
radartasik.com - BANJAR - Beberapa orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi terpusat di Sport Center Gelora Banjar Patroman (GBP), diserang Tomcat.
Serangga mirip nyamuk dan memiliki warna belang kuning-hitam pada tubuhnya itu berjibun di lantai dua tempat isoter.
Tak hanya dilantai dua, tomcat juga merayap merangsek ke dinding ruang tempat isoter.
Dhana Rexza Kusuma, warga Banjar yang tengah isoman di ruangan tersebut mengaku digigit di bagian wajah dan dekat mata.
Hasil gigitan tomcat itu menimbulkan iritasi, kemerahan, dan rasa terbakar pada kulit.
Bahkan, kata dia, teman satu ruangannya, Nanang kulitnya melepuh dan bengkak berisi nanah di bagian leher, akibat disengat Tomcat.
“Saya sudah di isoter ini sejak tanggal 27 Agustus, dari awal masuk juga sudah banyak tomcat. Saya sudah laporan ke petugas tapi belum ada tindakan. Saya digigit dibagian wajah dekat mata, rasanya gatal dan panas di area yang digigit,” kata Dhana, Selasa (31/8/2011).
Ia berharap pemerintah yang menyiapkan tempat isolasi terpusat ini segera malukan tindakan mengusih tomcat-tomcat yang jumlahnya kian banyak.
Ia khawatir, jika dibiarkan maka binatang jenis serangga itu semakin mengancam ia dan penghuni isoter yang lainnya.
“Saya ditempatkan di lantai dua, banyak sekali tomcatnya. Keluarnya dari sela-sela keramik. Sampai saat ini saya bingung harus gimana soalnya jumlahnya banyak. Kalau sedikit bisa saya singkirkan, ini jumlahnya banyak dan setiap saat ada terus,” kata dia.
Selain dia, orang tuanya yang berada di lantai bawah juga sama-sama terkena serangan tomcat.
Ia mengaku, petugas medis juga belum memberikan tindakan pengobatan setelah ia dan penghuni lainnya terkena gigitan tomcat.
“Orang tua saya juga yang kebagian di lantai bawah sama digigit juga. Sampai sekarang dibiarkan aja yang bekas digigit karena tidak diberikan apa-apa (obat,Red) oleh petugas di tempat tersebut,” katanya.
Ia menambahkan khusus untuk lantai dua, ada dua lorong yang posisinya tidak ditutup pintu.
Sehingga saat malam hari, ruangan yang ia tempati lorong ya tembus ke luar tanpa pintu penghalang.
“Di sini (lantai dua) juga ada dua lorong, tembus sampai stadion ke tribun, kalau malam hari areanya terbuka tidak tertutup, kadang tomcat datang dari lorong itu juga masuk ke ruangan.,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Banjar, Dedi Suardi tak menampik banyaknya tomcat di isoter tersebut.
“Diluar biasanya banyak, serangganya mengejar lampu. Kita sudah perintahkan untuk yang di lantai dua supaya pindah ke lantai bawah,” katanya.
Sejauh ini, Satgas Covid-19 Kota Banjar juga belum melakukan tindakan pengusiran terhadap serangga-aerangga berbahaya tersebut.
(cecep herdi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: