ISIS Lakukan Serangan Bom di Bandara Kabul, Puluhan Tewas Termasuk Belasan Tentara AS

ISIS Lakukan Serangan Bom di Bandara Kabul, Puluhan Tewas Termasuk Belasan Tentara AS

Radartasik.com, KABUL — Serangan bom bunuh diri di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8) mengakibatkan sebanyak 60 warga dan 13 tentara Amerika Serikat (AS) dilaporkan tewas.

Tentara AS yang jadi korban adalah mereka yang tengah bertugas untuk mengevakuasi warga dari Afghanistan setelah Taliban berkuasa di negeri tersebur. Sementara dari warga sipil tercatat 60 tewas dan 140 lainnya terluka.

“13 tentara AS meninggal karena serangan di Abbey Gate, dan jumlah terakhir yang terluka adalah 18 orang,” kata kata juru bicara komando pusat militer AS Kapten Bill Urban seperti dilansir dari CNN, Jumat (27/08/2021).

“Dari 13 korban tewas tersebut, 10 di antaranya adalah Marinir AS yang ikut bertugas di Afghanistan,” sambungnya.

Ledakan terjadi di tengah upaya evakuasi di waktu yang terus mendesak. Pasalnya, pihak Taliban hanya memberi batas hingga 31 Agustus mendatang untuk proses evakuasi warga dari Afghanistan.

Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan baru-baru ini. Gerbang ini adalah satu dari tiga gerbang yang ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris.

Sementara Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan sebelumnya sudah mewanti-wanti jangan ada perpanjangan. Setelah tenggat waktu terlewati, Taliban melarang warga untuk keluar negara.

Terkait ledakan, ISIS mengaku bertanggung jawab. ISIS Khurasan (ISIS-K) disebut sebagai kelompok yang jadi otak ledakan.

“Pengebom hari ini mampu menembus semua benteng keamanan dan berada dalam jarak lima meter dari pasukan AS sebelum meledakkan sabuk bahan peledaknya,” bunyi pernyataan media propaganda ISIS, Amaq, yang diterjemahkan lembaga pemantau gerakan ekstremisme, SITE.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan itu disebabkan oleh pengebom bunuh diri. Gedung Putih memastikan bahwa Presiden Joe Biden telah diberitahu soal perkembangan itu.

“Kami tak akan memaafkan, kami tak akan lupa. Kami akan memburu dan membuat para pelaku bertanggung jawab,” kata Presiden AS Joe Biden. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: