Nia Rohayati Dikukuhkan Profesor Pendidikan

Nia Rohayati Dikukuhkan Profesor Pendidikan

radartasik.com, TASIK - Prof Dr Hj Nia Rohayati Dra MPd dikukuhkan sebagai guru besar atau profesor Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pengukuhan akan dilaksanakan di Universitas Galuh Ciamis, Hari ini (26/8/2021).


Dalam orasi ilmiahnya, perempuan kelahiran Tasikmalaya 10 Agustus 1968 ini menyampaikan bahasan bertajuk Penyesuaian Perbedaan Individual dengan Penerapan Higher Order of Thinking Skill (HOTS) dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Meningkatkan Keterampilan Menulis pada Abad 21. Tujuannya agar seseorang dapat meningkatkan kemampuan menulis jurnal, sehingga melahirkan penulis bermutu, berkualitas, bereputasi serta profesional.

Prof Dr Hj Nia Rohayati Dra MPd mengatakan, selama ini pembelajaran menulis merupakan hal yang sulit bagi kebanyakan orang. Dengan adanya realita tersebut, mutu pembelajaran menulis masih harus ditingkatkan dan dikembangkan dengan menerapkan metode HOTS dan TPACK sebagai pembelajaran menulis.

“Seseorang harus mampu menyesuaikan perbedaan individual atau Adapting to Individual Differences (ATID) dengan menerapkan metode HOTS dan TPACK dalam pembelajaran menulis. Dengan metode tersebut mampu meningkatkan keterampilan menulis,” katanya kepada Radar, Rabu (25/8/2021).

Karena, lanjut Prof Nia, secara umum pemanfaatan perbedaan Individual dengan menerapkan HOTS dan TPACK dapat menganalisis secara visual sehingga mampu mencerdaskan etika dan moral.

“Artinya dapat memberikan gambaran tentang penerimaan, perbandingan, dampak, kelebihan, kelemahan dalam meningkatkan keterampilan menulis,” ujar Prof Nia yang mengenyam kuliah S1 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Unsil Tasikmalaya.

Oleh karenanya, analisis dan studi ini memiliki dampak teoritis dan praktis tentang penyesuaian perbedaan individual (ATID) dengan metode HOTS yang ditunjang dengan berpikir induktif dan operasi dasar yang dapat mengembangkan keterampilan menulis.

Secara teoritis, studi ini berimplikasi pada pembelajaran menulis dan pendidikan yang tidak hanya mengeksploitasi untuk menguasai tujuan pembelajaran semata. Tetapi juga proses pembelajaran dan pendidikan dapat meningkatkan kemampuan sesuai dengan tujuan kurikulum yang berbasis kompetensi dan sesuai dengan kurikulum 2013.

Sedangkan secara praktis, Penyesuaian Perbedaan Individual (ATID) dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran menulis di setiap jenjang pendidikan,” kata alumni S3 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia PPS UPI Bandung ini.

Dari hasil pengamatan di atas, sambung Prof Nia, fokus orasi ilmiah untuk pengukuhan guru besar/profesor pada penyesuaian perbedaan individual HOTS dan TPACK dalam meningkatkan keterampilan menulis pada abad 21.

Itu juga berdasarkan penelitian disertasinya yang berjudul Penyesuaian Perbedaan Individual Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa dan Sastra Indonesia yang sudah diterjemahkan dalam bentuk bahasa asing yaitu Adapting to Individual Differences to Increase Literature Language Writing.

“Tema ini diangkat, karena perbedaan dari masing-masing potensi dan kemampuan individu akan menghasilkan karya beragam dalam bentuk berbagai karya maupun tulisan,” ujar Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Unigal Ciamis ini.

Wujud itu, karena dia memahami bahwa manusia sebagai pribadi yang unik, dilahirkan dengan kepribadian yang berbeda-beda dan berpengaruh dengan cara berfikir dan berperilaku. Itu karena seseorang memiliki berbagai kemampuan yang dibedakan oleh para individu tersebut.

Adanya kemampuan itu, seseorang paham bagaimana untuk meningkatkan kemampuan menulis. Otomatis mampu melahirkan suatu tulisan yang berkualitas unggul dan bermutu mampu berdaya saing yang dapat dipublikasikan baik pada jurnal regional, nasional , dan internasional di jurnal bereputasi.

“Hasilnya bisa memperkaya literasi dalam big data jurnal atau halnya bentuk karangan/cerpen, artikel atau tulisan jurnal lainnya,” katanya.

Sambung Prof Nia, pada hakikatnya perbedaan potensi dan kemampuan pribadi harus mengetahui cara atau metode, strategi, teknik serta pendekatan yang tepat untuk menggali kemampuan dirinya mampu meningkatkan keterampilan menulis pada Abad 21. Tentunya juga ditunjang oleh teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memperluas wawasan pendekatan, metode dan strategi.

“Dengan demikian mampu melahirkan narasi, narasi dalam bentuk deskripsi yang lugas, cepat, tegas dan tepat dalam literasi,” ujarnya.

Selain itu, dapat menggali potensi karakter pribadi juga, yang meliputi; kejujuran, kepemimpinan, kepercayaan, keberanian, dan kesabaran. “Karena kepribadian mencerminkan mentalitas, sikap dan perilaku,” katanya.

Dia pun memberikan arahan agar karya tulis yang bermutu/berputasi, sehingga mampu berdaya saing. Yang hasilnya dapat dipublikasikan pada jurnal regional, nasional, hingga Internasional bereputasi.

“Untuk mendapatkan hasil karya tulis yang diharapkan bermutu dan mampu menunjukkan keunggulan, terdiri atas 3 strategi yaitu formasi konsep, interpretasi data, dan aplikasi prinsip,” ujarnya.

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang sudah dilakukan ia lakukan, dapat disimpulkan keefektifan Penyesuaian Perbedaan Individual (ATID) dengan menerapkan HOTS dan TPACK dalam mengembangkan keterampilan menulis bisa untuk keseluruhan dan dapat diterima dengan mudah.

Semua itu, dengan Penyesuaian Perbedaan Individual (ATID) yang menerapkan HOTS dan TPACK dalam pembelajaran menulis mempunyai keunggulan dalam mengembangkan tiga ranah taksonomi yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Dengan demikian, Prof Nia mengajak bagi masyarakat atau akademisi untuk terus menulis agar mendapatkan prestasi reputasi dalam jurnal. Dengan begitu mampu menunjang peringkat untuk akreditasi prodi, fakultas dan universitas. “Dengan terus menulis diharapkan literasi kita bisa membawa kemajuan suatu negara,” ujarnya. (riz/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: