PPKM Bikin Pedagang Rugi, Diperpanjang Makin Parah, Pelonggaran tak Membantu

PPKM Bikin Pedagang Rugi, Diperpanjang Makin Parah, Pelonggaran tak Membantu

radartasik.com KOTA TASIK - Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Kota Tasikmalaya yang terus diperpanjang pemerintah pusat.

Hal tersebut semakin dikeluhkan para pelaku usaha. Salah satunya muncul dari pemilik kafe dan penjual kopi.

Pasalnya, minat pengunjung untuk membeli kopi dan nongkrong di kafe turun drastis, meski pemerintah memberikan kelonggaran pengurangan jumlah tempat duduk dan batas jam operasional hingga pukul 20.00 WIB.

Menurut Yusep (27), salah seorang pemilik usaha kedai kopi di Jalan Purbaratu, sejak diberlakukannya PPKM penghasilan usahanya menurun drastis. 

Hal itu disebabkan menurunnya minat pengunjung karena takut ditindak oleh Satgas, meski sudah diberikan kelonggaran.

"Sekarang masanya PPKM penghasilan menurun drastis. Kalau kata pengunjung yang biasa berlangganan sih katanya takut dirazia Satgas. Padahal, petugas sudah memberikan kelonggaran boleh makan di tempat sampai pukul 20.00 WIB," ujarnya kepada wartawan di kedainya, Rabu (24/08/21).

Terang Yusep, sejak tiga bulan terakhir omset di kedainya terbilang anjlok. Jika biasanya per malam bisa mendapat laba bersih sebesar Rp500.000, tetapi sejak pemberlakukan PPKM untuk bisa mendapatkan untung pun sulit. 

Selain itu, beber dia, yang semula dirinya mempunyai dua orang karyawan kini diberhentikan dan dirinya bekerja sendiri lantaran tak ada uang untuk menggaji kedua karyawan tersebut.

"Kalau dulu sih hari-hari biasa dapat untung bersih Rp200 hingga Rp 500 ribu permalam. Kalau sekarang boro-boro dapat laba, pengen dapet Rp150 ribu juga sulit. Sekarang pun saya bekerja sendiri karena tak mampu bayar karyawan," bebernya.

Pemilik kedai kopi ini berharap pemerintah tak lagi memperpanjang PPKM ke depannya, agar geliat usaha kembali normal serta ekonomi kembali pulih. 

Pemilik kafe pun berjanji jika sudah dibebaskan untuk berjualan, akan mentaati peraturan dan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Ya harapan saya sih tak ada perpanjangan lagi PPKM, karena kan kalau namanya konsumen ketakutan dirazia satgas pasti ada. Lihat saja, kursi di kedai saya hingga malam belum ada yang menduduki. Kami pun tetap akan menjalankan prokes kok, jika pemerintah mulai membebaskan aktivitas berjualan," tukasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: