Lima Destinasi Dark Tourism
Reporter:
ocean|
Jumat 20-08-2021,00:31 WIB
Radartasik.com, PENGEMBANGAN konsep pariwisata belakangan semakin unik dan menarik. Kalau biasanya wisatawan diajak ke tempat yang indah-indah dan memesona, ada tren wisata unik yang mengajak wisatawan ke dalam masa gelap yaitu dark tourism.
Tren wisata dark tourism lahir dari pariwisata hitam atau kesedihan, merujuk pada aktivitas pariwisata yang dilakukan di tempat-tempat terjadinya sebuah tragedi atau peristiwa penting di masa lampau. Umumnya berupa sisa perang, bencana, pengungsian, dan sebagainya.
Kemunculan dark tourism pertama kali pada 1990-an. Pada dekade tersebut, dark tourism dianggap sebagai hal yang tabu. Namun saat ini pandangan masyarakat terhadap dark tourism telah berubah.
Indonesia dinilai menjadi lokasi potensial dalam pengembangan dark tourism karena pernah memiliki pengalaman sejarah berbagai peristiwa penting yang sarat dengan tragedi di masa lalu dan tersebar di seluruh daerah.
Bahkan Indonesia dilirik oleh penyedia layanan streaming, Netflix, yang pada bulan Juli 2012 merilis serial dokumenter berjudul Dark Tourist. Dalam salah satu episode dokumenter tersebut mengunjungi acara pemakaman khas di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yaitu Rambu Solo.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga memiliki antusias yang tinggi terhadap pengembangan dark tourism di Indonesia.
Tujuan pengadaan dark tourism adalah mengenang kembali atau mempelajari latar belakang kejadian di tempat tersebut, khususnya bagi generasi milenial Indonesia.
Lantas, di mana saja destinasi dark tourism di Indonesia? Berikut ini adalah beberapa destinasinya:
Museum Tsunami Aceh
Tragedi Tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 membawa duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Gempa berkekuatan 9 SR yang diikuti gelombang tsunami besar tersebut membuat lebih dari 280 ribu nyawa melayang.
Sebagai pengingat momen duka tersebut, didirikanlah Museum Tsunami Aceh pada 2009. Selain menjadi pengingat, museum Tsunami Aceh juga menjadi pusat edukasi dan informasi masyarakat akan bencana tsunami. Salah satu bagian yang paling menyita perhatian di museum ini adalah ruangan yang berisikan ribuan nama korban tsunami.
Monumen Lubang Buaya
Salah satu destinasi dark tourism di Indonesia yang cukup legendaris adalah Monumen dan Museum Lubang Buaya. Tempat ini menjadi saksi bisu pembunuhan 7 pahlawan revolusi Indonesia dalam peristiwa pemberontakan G30S/PKI.
Di Monumen Lubang Buaya ini terdapat sumur tua (lubang buaya) yang dulunya digunakan sebagai tempat membuang jenazah para pahlawan revolusi. Selain koleksi foto, dipajang juga beberapa diorama yang menggambarkan pemberontakan PKI di berbagai daerah kala itu.
Tugu Peringatan Bom Bali
Salah satu peristiwa yang mengguncang pariwisata Indonesia di awal 2000-an adalah peristiwa Bom Bali. Setidaknya ada sekitar 200 orang tewas dalam peristiwa ini, dan mayoritas adalah wisatawan mancanegara.
Tugu Peringatan Bom Bali merupakan salah satu dark tourism yang cukup fenomenal hingga kancah internasional. Pada monumen ini terdapat papan berisi nama korban, bendera-bendera, hingga bunga yang selalu menghiasi tugu tersebut.
Makam Juang Mandor
Makam Juang Mandor merupakan destinasi dark tourism yang terletak di Kalimantan Barat. Tempat ini menjadi saksi sejarah peristiwa pembunuhan besar-besaran oleh tentara Jepang.
Jepang yang secara tiba-tiba menjatuhkan serangan bertubi-tubi menyebabkan tewasnya ribuan warga Pontianak. Di Makam Juang Mandor terdapat 7 makam besar. Namun tidak diketahui pasti berapa jumlah warga yang dibantai di setiap makam.
Museum Sisa Hartaku
Museum Sisa Hartaku merupakan salah satu dark tourism terpopuler di Yogyakarta. Museum ini dibangun untuk memperingati dahsyatnya bencana letusan Gunung Merapi pada 2010.
Pada museum ini terpajang harta benda milik warga yang tersisa pascaletusan Gunung Merapi. Wisatawan pun dapat melihat berbagai peralatan rumah tangga: ember, gelas, hingga motor-motor usang yang tinggal rangkanya sebagai bukti keganasan letusan Merapi kala itu.
Itulah destinasi-destinasi dark tourism paling potensial di Indonesia. Melakukan kunjungan ke destinasi dark tourism akan memberikan makna tersendiri bagi wisatawan, khususnya para milenial dalam mengingat, atau bahkan mengetahui sejarah di balik sebuah tempat. (kemenparekraf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: