Saran Kak Seto Buat Emak-emak yang Suka Suruh Anak ke Warung saat PJJ

Saran Kak Seto Buat Emak-emak yang Suka Suruh Anak ke Warung saat PJJ

radartasik.com - Ada saja kendala yang dihadapi dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar daring. Mulai dari jaringan internet yang tidak memadai hingga banyaknya tugas yang diberikan oleh guru. Dukungan orang tua pun diharapkan mampu memberikan dorongan agar anak tetap semangat dan bisa belajar secara kondusif.

Sayangnya, tak sedikit orang tua yang tidak mengetahui waktu belajar anak. Bahkan, beberapa malah menyuruh anak untuk melakukan aktivitas lain seperti belanja di warung. Terkait itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, orang tua perlu menyadari bahwa penting untuk tidak mengganggu waktu belajar anak secara daring.

“Hal ini memang menjadi permasalahan, sehingga perlu ada perantaranya, apakah guru BK. Di pandemi ini ada anak yang mengakhiri hidupnya (karena tekanan), kabur dari rumah sehingga penyadaran parenting skill perlu terus dikampanyekan,” jelasnya dalam acara daring Pahamify 2nd Anniversary Talk Show with Kak Seto, Selasa (17/8).

Menurut Kak Seto, perlu ada kepedulian dari pihak orang tua selama anak belajar secara daring. Sebab, anak-anak pun mengalami stres akibat tidak bisa bertemu dengan teman-temannya.

“Orang tua perlu disadarkan perlu ada kiat untuk orang tua ramah anak. Yang paling mempunyai tanggung jawab (kenyamanan anak belajar) adalah orang tua,” sambungnya.


Sementara itu, COO Pahamify Mohammad Ikhsan menilai perlu adanya diskusi antara anak, orang tua, dan guru untuk menyamakan persepsi kegiatan pembelajaran daring. 

“Yang bisa dilakukan itu, disatukan visi dan goal antara guru anak dan orang tua, di Pahamify itu ada meeting antara tiga itu, disamakan tujuannya, dijelaskan jam berapa anak fokus belajar dan tidak perlu diganggu. Itu cukup berhasil,” ucapnya.

Di sisi lain, bisa dipahami jika ada orang tua yang kesal lantaran anaknya terus memegang handphone, baik saat belajar maupun setelahnya untuk bermain game. Ia mengatakan bahwa itu ada sisi baiknya juga, seperti menghilangkan stres.

“Jangan sampai menilai suatu alat atau kegiatan itu hitam putih saja. Game jelek dan game baik, ada baik dan jeleknya. Itu bisa lewat berdiskusi dengan penuh persahabatan, tanya apa manfaatnya, tetap lihat positifnya,” katanya.

“Anak juga perlu main cerdas dan bijaksana, tapi jangan kecanduan, jadi lupa segalanya. Perlu dibatasi juga. Ada saatnya main game, tidak perlu dirampas handphone, tapi tetap dengan suasana persahabatan,” tutup dia. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: