Sekolah Tatap Muka Jadi Angin Segar
Reporter:
syindi|
Sabtu 14-08-2021,15:30 WIB
radartasik.com, TASIK - Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya sudah memperbolehkan SMA/SMK/SLB melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Itu sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kabupaten Tasikmalaya level 2 dan Kota Tasikmalaya level 3.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dr Abur Mustikawanto MEd mengatakan, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri maka dapat memberlakukan pembelajaran secara tatap muka kapasitas 50 persen atau belajar jarak jauh, ketika daerah sudah pada PPKM level 3, 2, dan 1.
“Karena Kabupaten Tasikmalaya level 2 dan Kota Tasikmalaya level 3, maka bagi sekolah yang siap untuk uji coba pembelajaran tatap muka terbatas silahkan dilaksanakan,” katanya kepada Radar, Jumat (13/8/2021).
Tentunya harus memenuhi persyaratan, sambung Abur, selain harus patuh dan kesiapan sarana dan prasarana menggunakan protokol kesehatan ketat, juga harus koordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat.
“Jika sekolah sudah siap uji coba, maka silahkan komunikasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan,” ujarnya.
Ia pun mengambil contoh sekolah yang siap menyelenggarakan uji coba, salah satunya yaitu SMAN 4 Tasikmalaya. Selain itu, bagi SLB yang ingin melakukan tatap muka diperbolehkan.
“Sesuai surat edaran SKB 4 Menteri tersebut untuk SLB maksimal 62 persen hingga 100 persen dengan menjaga jarak 1,5 meter,” katanya.
Guru SLB Negeri Tamansari Iyan Yuliantini SPd mendukung adanya pembelajaran tatap muka, itu karena adanya kesulitan membimbing anak kebutuhan khusus saat belajar dari rumah.
Meski sudah diberikan modul pembelajaran dari sekolah, lalu guru menjelaskan, di sisi lain orang tua harus menunggu anaknya belajar hingga selesai, dari A hingga Z.
“Mudah-mudahan pembelajaran tatap muka bisa terus dilakukan. Karena ini benar-benar sebagai angin segar bagi semua (guru, siswa dan orang tua, Red),” ujarnya.
Oleh karenanya, saat ini sedang mempersiapkan terlebih dahulu untuk mengatur ruang belajar. Konsepnya bergantian, seperti ada guru yang di ruang kelas untuk tatap muka, berarti guru yang lain daring.
“Kita perlu mengatur ruang kelas terlebih dahulu, karena kebetulan di sini masih keterbatasan kelas. Sedangkan pembelajaran tatap muka untuk anak kebutuhan khusus ketentuannya maksimal lima siswa,” katanya.
Oleh karenanya, pihaknya melakukan rapat internal terlebih dahulu agar adanya kesepakatan bersama. Dengan begitu, semua siswa mendapat hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan secara maksimal.
“Kemungkinan Senin besok (16/8/2021), bisa menyelengAgarakan uji coba pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
(riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: