Polsek Rajapolah Bikin Peti Mati untuk Pasien Covid-19 Meninggal
Reporter:
agustiana|
Sabtu 14-08-2021,06:30 WIB
radartasik.com - KABUPATEN TASIK - Guna mengantisipasi meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19 di wilayah Kecamatan Rajapolah, Polsek Rajapolah Polres Tasikmalaya Kota, berinisiatif membuat peti mati bagi pemulasaraan jenazah.
Kapolsek Rajapolah, AKP Dede Darmawan mengatakan, pembuatan peti mati ini sudah dilakukan sejak meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan meningkatnya Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit, serta banyak warga yang isolasi mandiri (isoman).
“Kita bikin peti mati sejak meningkatnya angkat kematian. Kemudian dari pihak Rumah Sakit SMC pada saat itu kekurangan peti mati, makanya dari satuan tugas Covid-19 Kecamatan Rajapolah inisiatif membuat peti mati dengan bantuan dari masyarakat,” ujar Dede kepada wartawan, Jumat (13/08/21).
Terang dia, berdasarkan kebijakan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Tasik dan pihak rumah sakit SMC, untuk pemulasaraan jenazah yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah ditangani oleh satgas kecamatan masing-masing.
Maka, tambah Dede, pihaknya inisiatif membuat peti mati sebagai antisipasi kekurangan peti mati.
“Sudah ada 12 peti mati yang dibuat secara swadaya dan diserahkan ke Puskesmas Rajapolah,” tambahnya.
Jelas dia, peningkatan kasus meninggal akibat Covid-19 terjadi sekitar bulan Mei dan Juni 2021.
Hal tersebut seiring dengen terjadi peningkatan kasus terkonfiirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tasik, terutama di wilayah Kecamatan Rajapolah.
“Waktu itu BOR di rumah sakit penuh, dan tempat isolasi di puskesmas terbatas. Sehingga dibuat rumah isolasi di lingkungan Polsek Rajapolah,” jelasnya.
Tukas Dede, rumah isolasi terpadu Covid-19 di lingkungan Polsek Rajapolah saat ini memang kosong.
Namun, hal tersebut bukan berarti tidak dapat digunakan.
Kata dia, rumah isolasi di lingkungan Polsek Rajapolah sempat diisi oleh 7 orang pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan dan sedang.
Mereka semuanya sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumahnya masing-masing.
“Kini kasus aktif di wilayah Kecamatan Rajapolah tinggal 20 orang dan mereka tidak bergejala,” tukasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: