FP3 Dukung Vaksinasi di Sekolah
Reporter:
andriansyah|
Jumat 13-08-2021,16:00 WIB
radartasik.com, BANJAR — Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar Diky Agustaf mendukung upaya pemerintah melaksanakan vaksin untuk remaja di sekolah. Ia menilai wabah pandemi Covid-19 harus menjadi tanggung jawab bersama untuk penanggulangannya, tak hanya Dinas Kesehatan.
“Menanggapi permasalahan vaksinasi di sekolah yang dikritisi Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK), kami selaku FP3 Kota Banjar sangat berterima kasih dengan adanya satu bentuk perhatian masyarakat dalam penanggulangan kebencanaan, hal ini adalah suatu hal yang wajar. Namun kami menyayangkan kritisi dari itu semua solusinya belum menyentuh terhadap semua lini yang kami ketahui bahwa urusan penanggulangan kebencanaan yang dalam hal ini masalah vaksinasi bukan hanya masalah Dinas Kesehatan,” kata Diky, Kamis (12/8/2021).
Kata dia, dalam urusan penanggulangan kebencanaan, sudah memakai sistem pentahelix. Dimana pemerintah, akademisi, badan pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media bersatupadu dalam urusan penanggulangan kebencanaan.
“Jadi tidak ada salahnya wali kota dan jajarannya ikut memonitor, apalagi wali kota selaku ketua tim satgas. Malah kalau menurut kami, itu adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab baik selaku kepala pemerintahan atau pun selaku ketua tim satgas juga,” ujarnya.
Kemudian soal tempat pelaksanaan, ia menyatakan sudah pas dilakukan di sekolah. Lantaran keterbatasan tenaga kesehatan jika dilakukan secara door to door ke rumah siswa.
“Saya kira sudah pas kalau pelaksanaan dilaksanakan di sekolah, karena kalau misal harus ke rumah-rumah siswa atau di puskesmas, berapa nakes yang dibutuhkan. Karena kalau hanya mengandalkan nakes yang ada, kita harus memperhatikan juga kemampuan tenaga para nakes yang saat ini kesibukannya sudah melebihi kewajaran,” kata dia.
Terkait potensi kerumunan, ia justru mendukung karena dengan cara itu akan terpantau pengawasan dan penerapan disiplin prokes sudah sejauh mana di Kota Banjar. “Saya kira dengan dipusatkan di puskesmas juga akan tetap terjadi kerumunan. Kemudian jika door to door minim tenaga kesehatan, justru ketika di sekolah yang memiliki ruangan banyak itu akan lebih mudah menerapkan dan mengawasi prokes agar tidak berkerumun dan bisa menjaga jarak,” katanya.
Terakhir, ia mengoreksi terkait tupoksi sekolah yang melaksanakan vaksin kepada siswanya. “Tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan lain-lain itu sudah sewajarnya ketika kita hidup pada masa pandemi karena penanggulang kebencanaan adalah tanggung jawab bersama. Selain itu juga vaksinasi di sekolah merupakan satu pembelajaran ke siswa dalam penerapan karakter secara langsung,” ujarnya.
Ia berharap semua komponen saling bekerjasama mendukung penanggulangan pandemi Covid-19. “Kami mengharapakan agar semua komponen bisa saling bahu membahu menjadi satu, demi membantu penanggulangan kebencanaan wabah ini agar bencana ini bisa lebih cepat tertangani dan terkendali,” kata dia.
Sebelumnya, pendiri Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar Sofian Munawar menilai vaksin di sekolah tidak perlu dilaksanakan. Menurut mantan Komisioner KPU Kota Banjar itu, ada tiga hal yang mendasari agar vaksin tidak dilaksanakan di sekolah.
“Pertama, duplikasi sasaran dan anggaran. Kedua, membebani sekolah di luar tupoksinya. Ketiga, mobilisasi siswa untuk vaksinasi di sekolah berpotensi menciptakan kerumunan yang justru paradoks dengan kebijakan penetapan PPKM,” kata Sofian, Rabu (11/8/2021). (cep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: