Kemarau, Beberapa Wilayah di Garut Diprediksi Kekeringan
Reporter:
andriansyah|
Jumat 13-08-2021,10:00 WIB
radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut melakukan antisipasi datangnya musim kemarau yang berpotensi terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah. Antisipasi dilakukan setelah BPBD mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa Kabupaten Garut akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus.
“Kalau informasi BMKG Agustus ini puncak musim kemarau, tetapi di sebagian wilayah Kabuapaten Garut masih terjadi hujan. Jadi tak merata kemarau,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Garut Satria Budi saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).
Satria Budi menerangkan tengah melakukan berbagai antisipasi bencana kekeringan semakin meluas. Salah satunya dengan bersurat ke kecamatan untuk melaporkan kondisi wilayah di daerahnya masing-masing.
Dalam surat imbauan tersebut, pihaknya meminta aparat di setiap kecamatan mendata sumber mata air di wilayah masing-masing. Dengan begitu, ketika terjadi kekeringan, penanganannya dapat dilakukan dengan cepat.
“Kita sudah koordinasi dengan PDAM, Dinsos dan Damkar untuk distribusi air kalau ada kekeringan,” terangnya.
Menurut dia, wilayah Kabupaten Garut yang berpotensi kekeringan mayoritas berada di utara. Namun, apabila kemarau panjang, wilayah selatan Kabupaten Garut biasanya juga terdampak. “Setiap musim kemarau, kekeringan paling parah itu biasa di wilayah Garut Utara. Jadi kita prioritaskan penanganan di utara,” ujarnya.
Dia mengaku memasuki musim kemarau warga sudah mulai terdampak bencana kekeringan. Namun, baru ada satu laporan dari masyarakat untuk pengiriman air bersih, yaitu untuk warga di Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu. “Belum ada laporan lagi. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” katanya.
Ia mengatakan distribusi air bersih ke warga terdampak kekeringan baru kali pertama dilakukan tahun ini. Pihaknya mengirimkan air bersih sekitar 5.000 liter ke warga di Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu.
Distribusi air bersih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga untuk minum. Pasalnya, air di wilayah itu mulai keruh akibat musim kemarau.
“Sebenarnya di sana masih ada air, tapi berwarna kuning. Tidak layak untuk dikonsumsi. Jadi kita distribusikan air bersih,” ujarnya.
Satria mengaku sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat untuk pemenuhan air bersih di wilayah itu. Rencananya, distribusi air bersih ke wilayah itu masih akan terus dilakukan untuk beberapa hari ke depan. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: