Menko Airlangga: Saat Pandemi, Indonesia Mampu Jadi yang Terbaik di Asia

Menko Airlangga: Saat Pandemi, Indonesia Mampu Jadi yang Terbaik di Asia

radartasik.com - Pada kuartal pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 7,07 persen. Sesuai dengan target yang diberikan oleh Presiden Jokowi, dan merupakan upaya bersama seluruh komponen bangsa.

Dengan pertumbuhan ini, prospek pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi menjadi salah satu yang terbaik di Asia.

"Pertumbuhan ini sekaligus membuktikan bahwa walaupun kita berada dalam situasi yang memprihatinkan akibat pandemi Covid-19, kita mampu dan terus berusaha untuk bangkit," ujar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, saat pidato kebangsaan perayaan 50 tahun CSIS Indonesia, secara virtual, Selasa (10/08/21).

Menteri Koordinator Perekonomian RI ini mengatakan, meski dalam situasi terjepit, kita memiliki daya tahan yang tangguh, dengan rasa solidaritas yang tinggi, dengan simpati kemanusiaan yang besar, serta dengan kerja keras yang memang harus kita jalani.

Semoga dengan tanda-tanda bagus dari sektor pertumbuhan ekonomi ini, masa depan yang lebih cerah dapat kita rebut kembali dengan melewati berbagai permasalahan yang kini tengah kita hadapi bersama.

Menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan RI yang ke-76, pihaknya menggaungkan semangat kebangsaan yang harus terus kita gelorakan disertai optimisme kita bahwa bangsa kita akan mencapai kesejahteraan menuju Indonesia maju.

Partai Golkar, kata Airlangga, telah memiliki Visi Negara Kesejahteraan di 2045. sekaligus meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya di dunia.

"Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, membuat kita harus melakukan restarting dan rebooting tentang skenario kita untuk mewujudkan visi 2045 tersebut," tegasnya.

Hampir dua tahun, dunia dilanda pandemi Covid-19, termasuk di Indonesia. Berbagai upaya dan kerja keras telah dilakukan Pemerintah dan seluruh komponen bangsa untuk menekan penularan Covid-19 disertai dengan langkah-langkah untuk mengatasi dampak sosial ekonomi dari yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19.

"Tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam pengendalian Covid-19 ini. Apalagi saat ini muncul berbagai varian baru Covid-19 yang penularannya sangat cepat," terangnya.

"Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menahan laju
persebaran Covid-19 dan dampak sosial yang diakibatkannya," sambung Airlangga. 

Program vaksinasi nasional, kata Menko Airlangga, terus digenjot pemerintah hingga ke pelosok-pelosok daerah.

"Penanganan kesehatan, penyediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan dan
perhatian terhadap para tenaga kesehatan terus diberikan. Kebijakan bantuan
sosial dikeluarkan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar agar
masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya," imbuhnya. 

"Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menahan laju pelambatan ekonomi dengan berbagai stimulasi dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha agar tetap bergairah," tambahnya.

Pemerintah mengambil tindakan non-medis, yaitu memberlakukan Pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan kasus tinggi sejak 4
tanggal 5 Juli sampai dengan 22 Juli dan diperpanjang 2 kali hingga tanggal 9
Agustus 2021. 

"Tanda-tanda ke arah membaiknya pemulihan ekonomi sudah terlihat
positif dengan pertumbuhan ekonomi pada 7,07% pada kuartal kedua ini,
sebagaimana sudah saya singgung tadi. Tentu kita berharap trend yang positif
akan terus meningkat sehingga pemulihan ekonomi kita akan mempercepat kita
untuk keluar dari krisis," pungkasnya. (rls/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: