JPE Solusi Sementara Atasi Kesulitan Warga

JPE Solusi Sementara Atasi Kesulitan Warga

radartasik.com, BANJAR — Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor ekonomi. Bahkan di Kota Banjar ada pedagang yang terpaksa menjual kiosnya demi modal dan kehidupan sehari-hari.


“Fenomena tersebut tentunya memA­buat sedih dan prihatin, sehingga perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kota Banjar,” ujar pemerhati pemerintahan Sidik Firmadi, Senin (9/8/2021).

Dia pun merasa miris ketika pedagang tersebut harus digugat cerai sang istri. “Mengingat banyak pedagang yang terkena dampak pandemi Covid, jangan sampai menjadi permasalahan baru yaitu tingginya angka perceraian yang ujungnya akan berdampak pula pada tumbuh kembang anak-anak di Kota Banjar,” kata Sidik.

Kata dia, meskipun saat ini telah ada program bantuan jaring pengaman ekonomi (JPE), namun itu belum cukup menjadi solusi. Bantuan tersebut bersifat sementara, sedangkan pandemi Covid-19 masih melanda dan belum bisa diprediksi kapan berakhirnya.

“Maka ada beberapa langkah menurut hemat saya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjar. Pertama dengan cara menggalakkan program beli barang dan produk Banjar, dalam artian Pemerintah Kota Banjar bisa mewajibkan para ASN dan pegawai swasta yang berkegiatan di wilayah Kota Banjar untuk berbelanja barang atau produk dari para pedagang yang ada di Kota Banjar,” katanya.

Menurut dia, tidak ada salahnya hal itu diterapkan demi membantu sesama. Selain mewajibkan ASN dan pegawai swasta, Pemerintah Kota Banjar juga dapat mengimbau masyarakat untuk melakukan hal yang sama, yaitu berbelanja barang atau produk dari pedagang lokal.

“Langkah kedua adalah dengan cara membuat sebuah aplikasi atau portal belanja online lokal Kota Banjar. Jadi semacam online shop-nya Kota Banjar, yang dikoordinir dan dikelola oleh Dinas KUKMP Kota Banjar,” kata Sidik.

Dalam portal online itu, semua produk pedagang lokal dimasukkan, sehingga masyarakat yang hobi berbelanja online dapat diarahkan untuk berbelanja melalui online shop lokal Kota Banjar tersebut.

Langkah ketiga, tambah dia, dengan memberikan edukasi kepada suluruh pedagang dan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan dan disiplin serta segera ikut vaksinasi. Sehingga mereka tetap bisa produktif berjualan dan beraktivitas, namun juga terhindar dari virus corona.

“Terakhir saya berharap kepada Pemerintah Kota Banjar untuk terus bekerja keras dalam penanggulangan pandemi covid 19, karena sampai saat ini Kota Banjar masih menjadi salah satu daerah dengan risiko tinggi level 4,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dampak pandemi Covid-19 dan perpanjangan PPKM masih dirasakan masyarakat, khususnya pedagang. Seperti Agus (43), salah seorang pedagang pakaian di Pasar Banjar.

Dia mengaku usahanya menurun drastis sejak pandemi Covid-19 melanda Kota Banjar. “Sejak kemunculan wabah Covid-19, dampaknya sudah sangat terasa. Semuanya terdampak tanpa kecuali,” kata dia kepada wartawan, Sabtu (7/8/2021) di kiosnya.

Dia menceritakan sejak saat itu gejolak mulai muncul hingga usaha dagangannya turun. Yang biasanya sehari dapat jutaan rupiah. Kini untuk mendapat Rp 50 ribu sulit. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: