Penjual Beras Ini Ngaku Rugi Selama Pandemi

Penjual Beras Ini Ngaku Rugi Selama Pandemi

radartasik.com, CIAMIS — Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dengan berbagai kebijakan diterapkan pemerintah untuk menekan laju penularan virus corona, salah satunya PPKM yang sangat berdampak terhadap perekonomian.


Nanang (60), penjual beras mengaku kondisi pandemi dengan aturan PPKM ini semakin membuat perekonomian sulit. “Bagi penjual beras ini sangat dirasakan dampaknya. Keuntungan yang didapatkan sangat minim sekali, biasanya sebelum pandemi harga beras Rp 9.000 per kilogram, namun sekarang dijual ke pasar Rp 8.400.

“Bahkan sekarang tidak jarang yang mengutang dulu, termasuk ada yang dicicil juga. Selama 20 tahun berjualan beras, baru kali ini kondisinya parah seperti ini,” kata dia, menambahkan.

Kata dia, dampak pandemi dan aturan PPKM ini berefek terhadap semua aspek. Ketika rumah makan dibatasi operasionalnya, otomatis mereka berkurang penjualan dan belanja bahan-bahannya pun terbatas. Kemudian pedagang di pasar pun belanja beras kepada bandar juga terbatas, karena pembelinya sedikit.

Yudi Kurnia (42), penjual beras lainnya pun mengeluhkan melemahnya daya beli di masyarakat. “Sekarang kondisinya pedagang di pasar mengutang beras, sementara ke petani harus tetap kontan. Ini berdampak dari sepinya pembeli dan banyaknya bantuan beras dari pemerintah, sehingga masyarakat jarang membeli beras,” kata dia, menjelaskan. (isr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: