Ratusan Monyet Serang dan Bongkar Warung di Wisata Cipanas Galunggung

Ratusan Monyet Serang dan Bongkar Warung di Wisata Cipanas Galunggung

radartasik.com, GALUNGGUNG - Diduga kelaparan dan mencari makanan, ratusan monyet di objek wisata Cipanas Gunung Galunggung, Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, turun dan menyerang warung-warung.

Lalu, kawanan satwa itu mengambil makanan milik para pedagang di kawasan wisata andalan Kabupaten Tasik itu.

Informasi yang radartasik.com himpun, ratusan monyet yang turun ke warung milik warga ini, mulai terjadi sejak sebulan lalu. 

Akibatnya sejumlah pedagang mengalami kerugian jutaan rupiah karena barang jualan mereka diambil kawanan monyet.

Undang Supriatna (55), salah seorang pedagang mengatakan, penutupan objek wisata selama masa PPKM ini membuat ratusan monyet turun dari hutan dan menyerang warung-warung milik para pedagang yang hingga saat ini masih tutup.

“Karena monyet tersebut kelaparan. Sedikitnya ada lima warung yang dibongkar kawanan monyet, dan saat pemiliknya datang untuk melihat, kawanan monyet masih berada di dalam kios warung.” ujar Undang kepada wartawan, Senin (09/08/21).

Terang dia, untuk mengusir kawanan monyet yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di kawasan Gunung Galunggung ini, para pedagang menggunakan kayu ditakuti-takuti alias 'digebahkeun'. 

"Dengan penutupan ini banyak sekali gangguan hewan liar seperti monyet yang turun dari gunung karena kelaparan, dan mencari makanan kang. Barang dagangan saya ludes kang, kios juga rusak atapnya dicarongkel ku monyet kang,” terangnya.

Cluster Manajer Objek Wisata Gunung Galunggung, Dudung Suhaeri menuturkan, hingga kini pihaknya tetap mengikuti kebijakan PPKM yang diberlakukan Pemkab Tasik.

Hingga saat ini, objek wisata masih ditutup meski dalam Imendagri untuk PPKM level 2 tempat wisata bisa dibuka. 

"Kita belum buka kembali. Yang dilakukan pihak pengelola ya upaya di lapangan saja seperti melakukan upaya pemeliharaan lokasi, menjalankan juga injectmen untuk mengingkat konsumen dengan aktif di medsos, juga penerapan prokes dengan cara penyemprotan disinfektan terus dilakukan," tuturnya.

Pihaknya berharap objek wisata yang dikelolanya bisa segera buka kembali karena banyak yang menggantungkan hidup di objek wisata Galunggung ini. 

Sebab kerjasama dengan mitra pun terhenti maka aktivitas petugas di lapangan pun turun 50 persen.

"Sehingga satwa-satwa liar lebih leluasa mereka mengorek sampah. Mungkin tujuannya mencari makan. Ya mungkin ada dampak akibat PPKM, karena biasanya para wisatawan suka ngasih makanan pada  kawanan monyet," ujarnya. 

"Harapan kami ya PPKM bisa segera diperbolehkan untuk wisata dibuka. Kalau dari sisi pendapatan di bulan sama dengan tahun lalu kita bulan ini rugi Rp 170 jutaan. Karena di bulan sama tahun lalu pendapatan kita Rp 300 juta," pungkasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: