Pemkab Garut Segera Vaksinasi Acak di Pusat Keramaian
Reporter:
andriansyah|
Sabtu 07-08-2021,10:00 WIB
radartasik.com, GARUT KOTA — Pemerintah Kabupaten Garut akan melaksanakan vaksinasi secara acak di pusat-pusat keramaian di Kabupaten Garut. Langkah itu dilakukan sebagai upaya percepatan pelaksanaan program vaksinasi.
“Kita siapkan pola jemput bola untuk pencapaian target vaksinasi ini. Target kita pusat-pusat keramaian,” ujar Bupati Garut H Rudy Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/8/2021).
Rudy menerangkan pusat-pusat keramaian yang menjadi target vaksinasi, yakni pusat pertokoan, mal, pusat kota dan pasar. “Nanti kita siapkan mobil puskesmas untuk pelaksaan vaksinasi di pusat keramaian ini,” ujarnya.
Mengenai cara pelaksanaannya, Rudy menerangkan nantinya masyarakat dipilih secara acak kemudian dilakukan vaksinasi di tempat keramaian itu. “Kita data dulu dan ambil KTP-nya kemudian kita vaksin,” ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi secara acak, kata dia, akan dilaksanakan setelah pasokan vaksin Covid-19 untuk Kabupaten Garut dikirim Kementerian Kesehatan. Saat ini stok vaksin di Garut belum mencukupi untuk vaksinasi acak.
“Suplai vaksin memang sudah mulai ada, tetapi jumlahnya belum memadai (untuk vaksinasi acak). Kita masih butuh 500 ribu dosis vaksin untuk pelaksanaan ini,” ujarnya.
Selain vaksinasi acak, Pemkab Garut juga terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi terhadap pelajar usia 12 sampai 17 tahun. Target vaksinasi untuk rentang usia tersebut berjumlah 293.330 orang.
“Alhamdulillah sekarang dari seluruh pelajar SMP dan SMA di Garut kurang lebih 5.000 siswa sudah divakAsin. Target kami SepAtember sudah selesai seAmuaAnya,” ujarnya.
Rudy meAnerangAkan langkah perAcepatan program vakAsinasi dilaAkukan karena KabuApaten Garut masuk lima kota/kabuApaten di Jawa Barat dengan caAkupan vakAsinasi teArendah. Kondisi tersebut terjadi karena miAnimnya disAtribusi vaksin dari peAmeArintah.
BerAdasarkan data dari Dinas KeseAhatan KabuApaten Garut jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 276.209. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.358 merupakan tenaga kesehatan, 129.203 pelayan publik, lansia 13.090 dan masyarakat umum 42.929. (yna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: