Inilah Permen Penurun Kecanduan Rokok

Inilah Permen Penurun Kecanduan Rokok

Radartasik.com, BANDUNG — Sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran menghasilkan inovasi produk yang diklaim mampu menurunkan kecanduan merokok.

Pada laman resmi Unpad disebutkan inovasi ini berawal dari penemuan senyawa alami cytisine yang memiliki kemampuan bioaktivitas untuk mencegah terikatnya nikotin ke reseptor yang ada di otak.

Kemudian, mereka memiliki ide untuk memformulasikan cytisine tersebut ke dalam bentuk permen atau lozenges.

Pemilihan lozenges didasarkan pada hasil kajian yang menjelaskan efek samping dari tablet cytisine yang dijual di Eropa. Efek yang dirasakan konsumen saat meminum tablet tersebut adalah adanya mual dan rasa ingin muntah-muntah.

Tim memilih jenis lozenges yang bertekstur kenyal dibandingkan bertekstur kristal padat. Agar tidak menimbulkan efek mual. Tim juga mengombinasikan dengan rasa buah-buahan.

Tujuannya selain menambah sensasi di mulut, perokok bisa ada alternatif psikologis di mulut yang mampu mengalihkan aktivitas di mulut dari keinginan merokok.

Produk lozenges tersebut diberi nama Kokro yang merupakan pembalikan suku kata dari morfem rokok. Pengubahan suku kata pada rokok menjadi Kokro memiliki harapan bahwa produk in mampu mengembalikan kesehatan manusia seperti sedia kala sebelum kecanduan merokok.

”Filosofinya dibalik dengan harapan bisa mengembalikan fitrah manusia sebagai makhluk yang sehat,” kata Rifky Adhia Pratama, salah seorang mahasiswa ikut menemukan permen penurun kecanduan rokok.

Kandungan cytisine pada Kokro disesuaikan dengan kandungan pada tablet cytisine yang dijual di Eropa, yaitu 1,5 miligram. Karena itu, konsumsi Kokro memiliki dosis tersendiri.

Tidak hanya untuk perokok, Kokro juga bisa dikonsumsi oleh non-perokok atau perokok pasif. Utamanya untuk menghindarkan nikotin pada tubuh.

Mahasiswa yang membuat permen penurun kecanduan rokok ini antara lain Rifky Adhia Pratama (kimia), Endang Juliansyah (kimia), Iis Kurniasih (kimia), Tiara Zahra Shafira (akuntansi), dan Kevin Reza Reynantha (administrasi bisnis). Mereka dibimbing dari dosennya, Rani Maharani, MSi, PhD. (lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: