Usaha Para Tunanetra di Ciamis Harus Difasilitasi
Reporter:
andriansyah|
Rabu 28-07-2021,15:00 WIB
radartasik.com, CIAMIS - Perpanjangan PPKM berdampak pada menurunnya permintaan jasa pijat. Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Ciamis Siti Aisyah. Menurutnya, 99 persen dari total 265 orang tunanetra berprofesi sebagai tukang pijat, hanya dua orang yang jadi PNS di Kemenang.
”Permintaan jasa memijat turun drastis. Dalam seminggu itu paling hanya satu orang, jadi pemasukan paling Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu seminggu,” terang Siti kepada Radar, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, pekerjaan memijat ini sangat beresiko di tengah pandemi Covid-19. “Tapi kalau tidak pijat pendapatan dari mana lagi, kan tiap hari perlu makan, sementara bantuan dari pemerintah tidak ada. Paling ada bantuan dari yayasan atau agnia saja berupa sembako,” paparnya.
Dirinya berharap bantuan yang sifatnya berkepanjangan seperti membuat warung kecil, atau pemerintah memfasilitasi tuna netra untuk berjualan online.
“Kami sebenarnya tidak mau diberi terus, tapi ingin ada usaha yang tidak terlalu berisiko seperti tukang pijat. Tolong bantu kami karena PPKM diperpanjang terus, nasib para tunanetra terpuruk,” katanya. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: