Pasar Rakyat Purbaratu Masih Sepi, Dewan Kota Tasik Bilang Begini..

Pasar Rakyat Purbaratu Masih Sepi, Dewan Kota Tasik Bilang Begini..

radartasik.com, KOTA TASIK - Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya melakukan kunjungan ke beberapa pasar tradisional. 

Yaitu Pasar Pancasila, Pasar Purbaratu, Pasar Cibeureum dan Pasar Munding, Selasa (27/07/21).

Ketua Komisi II, Andi Warsandi mengatakan, pengecekan setelah mengundang Disperindag KUKM terkait progres pembangunan pasar rakyat. 

"Seperti kaitan dengan percepatan rencana pembangunan Pasar Pancasila dengan revitalisasinya," ujar Andi kepada radartasik.com.

"Kemudian kita lihat Pasar Purbaratu dan Pasar Cibeureum. Ini kami lihat kesesuaian progres pasar berdasarkan laporan dinas dan kondisi di lapangan," sambungnya.

Terang Andi, kaitan Pasar Pancasila tahapan-tahapan revitalisasinya sudah berjalan sesuai perencanaan dan dewan berharap segera dilaksanakan hingga target tampilan baru Pasar Pancasila bisa selesai di akhir tahun ini.

"Karena kita ingin Pasar Pancasila jadi contoh pasar rakyat dengan tampilan modern. Ini yang menjadi konsep utamanya," terangnya.

Sedangkan kaitan Pasar Purbaratu, beber Andi, kelihatannya perlu didorong lebih lanjut lagi berkaitan dengan sosialisasi kepada warga akan keberadaan Pasar Purbaratu.

Diharapkan dewan juga ada koordinasi yang baik antara dinas dengan kecamatan dan kelurahan untuk menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat.

Karena pihaknya menyakini banyak masyarakat yang meminati untuk dagang di sana. 

Tapi barangkali pemahaman ini mungkin belum utuh dan sampai kepada warga.

"Maka tadi kami mendorong agar sosialisasi lebih masif sehingga minat untuk berdagang dan pemanfaatan konsumsi masyarakat di sana bisa lebih mudah didapat karena biar lebih mudah tak menuju pasar yang jauh," bebernya.

Sedangkan kaitan keberadaan Pasar Cibeureum, dewan berharap segera diakselerasi percepatan pengisian para pedagang.

Karena pihaknya mendapat informasi yang daftar sudah banyak. Tentu saja kalau dilihat tadi los dan kios yang sudah siap dipakai sudah siap digunakan.

"Tetapi dipersoalan lain berkaitan dengan eksisting dengan Pasar Munding. Jadi kita berharap pedagang di Pasar Munding bisa diakomodir Pemkot untuk jadi bagian keramaian pasar terhadap pasar yang ada di Awipari," tambahnya.

Karena, jelas dia, pedagang mendukung pemerintah bahwa ada pasar di Awipari tapi pemerintah juga memperhatikan pedagang di sana.

"Karena Pasar Munding adalah sejarah awal keramaian pasar tapi lokasinya berada di tanah milik pribadi. Nah bagaimana caranya mereka bisa gabung ke Awipari. Tentu ini bukan perkara sederhana dilakukan komunikasi menerima aspirasi menuju satu kesepahaman," jelasnya.

Anggota Komisi II, Tjahja wandawa menuturkan, intinnya wakil rakyat mendorong terciptanya pasar rakyat yang representatif baik itu untuk pedagang maupun pengunjung.

"Nah ini yang tadi kami jelaskan juga ke pedagang Pasar Munding. Karena agar tak sia-sia pembangunan pasar di Awipari itu. Karena cukup represntatif untuk pengunjung," tuturnya.

Anggota Komisi II lainnya, Murjani menambahkan, di tengah kondisi pandemi ini harus diperbanyak jumlah pasar tradisional. 

Karena jika jumlah pasar semakin banyak maka membantu pemerintah dalam penanganan Covid.

"Jadi nanti tak semua kumpul di Pasar Cikurubuk. Tapi nanti kita pecah keramaiannya ke pasar lain. Dan kami yakin nanti semua pasar akan ramai," tandasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: