Minta Keadilan PPKM Darurat, Warga Pasar Banjar Datangi Kantor Setda

Minta Keadilan PPKM Darurat, Warga Pasar Banjar Datangi Kantor Setda

radartasik.com, BANJAR - Puluhan pedagang Pasar Banjar, masyarakat dan  umat Islam yang mengatasnamakan Aliansi Muslim Kota Banjar (Almuktabar) mendatangi Kantor Setda Kota Banjar, Rabu (14/07/21). 

Mereka menuntut agar toko tempat usaha yang ditutup sementara dibuka kembali, meski hanya berjualan setengah hari. Karena jika tutup total tidak ada pendapatan sama sekali.

"Kita datang kesini minta keadilan, karena pasar ditutup meski tidak semua toko kecuali yang jualan sembako," kata salah seorang pedagang perhiasan di pasar Banjar, Dwi Sriyani kepada wartawan di aula Setda Kota Banjar. 

Menurut dia, jika mau adil semua toko harus ditutup semua, buka, buka semua. Jangan pilih kasih seperti ini. Karena jika toko ditutup mau dapat penghasilan dari mana. 

Diakuinya, masalah perut tidak bisa ditutup atau ditolerir. Karena jika tidak jualan mau makan dari mana. Sementara jika toko buka nanti di razia dan didenda.

"Mau bayar denda dari mana, usaha toko juga ditutup. Kan aneh. Makanya kita datang minta keadilan," tegasnya. 

Jubir Almuktabar, Ustad Asep Rifa didampingi Ustad Aan Alamsyah mengaku kecewa terhadap kepala daerah. Sebab, datang dari tadi pagi, namun tidak diterima dengan baik maksud kedatangan masyarakat.

"Kita datang baik-baik, hanya ingin meminta kejelasan terkait kebijakan PPKM Darurat dan juga aturan yang tertuang dalam Perwal. Karena tidak memihak kepada masyarakat," jelasnya.

Pihaknya meminta jadwal pertemuan hari ini di atur atau re-schedule. Jika tidak, pihaknya akan menggerakan massa lebih banyak lagi. 

Asda 2 Setda Kota Banjar, H Agus Nugraha mengaku sudah mengkoordinasi dengan pimpinannya yakni Wali Kota Banjar terkait pertemuan ini sebelumnya. Yakni perwakilan dari Paguyuban Pedagang Pasar Banjar dan masyarakat. 

"Kan tadi jelas ibu Wali Kota mintanya perwakilan saja menyampaikan aspirasinya. Tapi ini malah banyak yang masuk, makanya ibu wali keluar dari ruangan, takut menimbulkan kerumunan," ujarnya.

(anto sugiarto/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: