Soal Tasikmalaya Lockdown, Uu: Itu Usulan Insan Kesehatan
Reporter:
agustiana|
Rabu 30-06-2021,12:40 WIB
KOTA TASIK - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengklarafikasi pernyataannya soal lockdown Kota dan Kabupaten Tasik.
Statemen itu diucapkan Uu saat meninjau RSUD dr Soekardjo, Kota Tasik, Kamis (24/06/21) lalu.
Klarifikasi ini diucapkan Uu dalam sebuah video yang diunggahnya, tadi malam (29/06/21) di media sosial Instagram pribadinya, dengan nama akun ruzhanul.
"Kemarin saya pernah berstatemen (pernyataan soal usulan lockdown, Red). Tapi inti dari statemen ini adalah saya ingin atau akan menyampaikan kepada Pak Gubernur (Ridwan Kamil)," ujar Uu kepada wartawan, Rabu (30/06/21) siang.
"Sebagai usulan dari insan kesehatan dan masyarakat yang saya kunjungi di saat saya ditugaskan oleh Pak Gubernur melihat situasi dan kondisi beberapa rumah sakit di beberapa kota dan kabupaten setelah rapat Covid tingkat provinsi," sambungnya.
Antara lain, terang dia, tentang meminta untuk ada tambahan ruangan. Rumah sakit yang sudah menerim Covid tambah minimal harus 30 persen atau 40 persen.
Kemudian, yang sudah menuju sehat untuk segera diisolasi mandiri kalau situasinya sudah bagus.
Lalu, meminta kepada mereka yang belum begitu berat dan parah jangan masuk ke rumah sakit. Cukup di puskesmas.
"Jadi tak ada penafsiran-penafsiran kami sebagai wakil bertentangan atau berhadap-hadapan dengan beliau. Tapi justru sebaliknya kami adalah seirama dan sejalan dalam segala hal. Apalagi dalam masalah Covid," terangnya.
Masalah Covid ini, beber dia, adalah masalah bangsa dan masalah nasional yang berkaitan dengan yang lain.
Maka, hal sederhana bersifat lokal atauapun bersifat strategis, dia pun tak mau membuat sebuah keputusan tanpa ada arahan dan juga kesimpulan dari Gubernur.
"Pak Gubernur adalah pimpinan kita. Kan gak boleh bertentangan dengan pimpinan menurut agama. Begitu juga di Covid dalam Gugus Tugas. Beliaukan ketua, sayanya wakil. Beda daulahnya beda kewenangannya," bebernya.
Bagi rumah sakit yang belum menerima pasien Covid, tambah Uu, maka harus disediakan bed (tempat tidur) untuk penanganan bagi mereka yang Covid.
"Di saat kami diwawancara seperti itu berkomunikasi dengan masyarakat ada harapan seperti itu. Karena lockdown dianggap berhasil menurut insan kesehatan, ada yang menyampaikan kepada kami," tambahnya.
Maka, jelas dia, dirinya pun berbicara akan menyampaikan hal itu kepada Gubernur. Bukan berarti menjadi keputusan bahwa Jawa Barat harus lockdwon, sehingga ada penafsiran dirinya berbeda dengan Gubernur.
"Saya ini kan wakil. Tak bisa dong yang namanya wakil harus bertentangan dengan Pak Gubernur. Tapi justru sebaliknya harus seirama. Apa yang sudah menjadi keputusan pak Gubernur itu berarti keputusan kami pun. Apa yang jadi kebijakan pak Gubernur itu pun keputusan kami," jelasnya.
(rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: