Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Mangkubumi dan Kawalu Kota Tasik
Reporter:
agustiana|
Jumat 18-06-2021,18:38 WIB
radartasik.com, KOTA TASIK - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menciduk 2 pria terduga teroris di dua rumah kontrakan berbeda lokasi yakni Bojong Limus, Mangkubumi dan Pangkalan, Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (18/06/21).
Kedua rumah kontrakan tersebut digeledah secara bersamaan, Jumat Sore oleh petugas Densus 88.
Hasilnya, ditemukan beberapa alat bukti mulai dari ketapel, rompi, pakaian bertuliskan ajakan jihad serta setumpuk dokumen yang dimasukan ke plastik berukuran besar.
Pantauan radartasik.com di lapangan, awalnya tim Densus 88 tak berseragam menangkap kedua pria berinisial DR (30) dan BR (28) pada Jumat dini hari tadi.
Kemudian Densus 88 terbagi dua tim yang didampingi petugas Satreskrim Polresta Tasikmalaya melakukan penggeledahan secara bersamaan di 2 lokasi berbeda.
Dibarengi pengurus masing-masing Ketua RT dan RW tiap lokasi rumah kontrakan, tim Densus 88 menemukan dan mengambil beberapa barang bukti yang dianggap berkaitan dengan jaringan teroris.
Ketua RT 03 Bojong Limus, Linggajaya, Mangkubumi, Abdul Hamid, mengaku sempat kaget saat ada warga yang menempati sebuah rumah kontrakan di wilayahnya ditangkap Densus 88.
Padahal DR, dikenal Hamid, selama ini telah setahun menghuni kontrakan bersama istrinya dan kesehariannya sebagai pedagang sayuran di Pasar Subuh Cikurubuk.
Selama ini, warganya tersebut jarang bergaul dengan masyarakat tapi dinilai baik dan rajin mengikuti pengajian di kampungnya.
"Yang ditangkap suaminya saja. Istrinya enggak dibawa dan masih ada di rumahnya. Suaminya asal Cilembang dan istrinya itu asli Bojong Gambir, Tasikmalaya. Mengontrak di sini sudah setahunan lebih," ujar Hamid di lokasi kejadian.
Sementara itu, Ketua RT Pangkalan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, sekaligus pemilik kontrakan berinisial BR (28), Yeni Susana mengaku selama ini BR dikenal sebagai salahsatu karyawan rumah sakit swasta di Kota Tasik.
BR pun diketahui sebagai petugas penetralisasi alat-alat bedah di ruang operasi rumah sakit swasta paling terkenal dan terbesar di Kota Tasikmalaya tersebut.
Yeni mengenal BR sebagai asli warga perkampungannya dan selama ini memilih mengontrak di rumah kontrakan yang disewanya.
"BR sudah mengontrak di rumah saya ada setahunan lebih. Orangnya baik dan sering bergaul. Terakhir kemarin masih bertemu dan menyapa saya. Bahkan, malam tadi sebelum ditangkap masih melihat sedang ngopi di warung depan rumah," tutur Yeni.
Yeni yang saat penggeledahan oleh Densus 88 ikut menyaksikan menyebut ada beberapa barang yang diambil, yakni rompi dan beberapa dokumen kertas.
Sementara itu informasi yang dihimpun radartasik.com di Jakarta, Densus 88 Antiteror Polri membenarkan bahwa mereka telah menangkap seorang terduga teroris yang berbaiat kepada organisasi terlarang ISIS di Kota Tasik.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan, selain berbaiat ke ISIS, terduga DR alias AQD juga merupakan jaringan dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Jawa Barat.
"Ditangkap 1 orang DR alias AQD penangkapan hari ini, Jumat jam 13.30 di Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jabar," tutur Ramadhan dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/06/21) sore.
Ramadhan menjelaskan, terduga teroris tersebut merupakan anggota JAD di bawah pimpinan terduga teroris T yang sudah terlebih dahulu ditangkap oleh Detasemen berlambang burung hantu itu.
Terduga DR alias AQD diketahui pada September 2019 lalu juga terlibat Idad di Gunung Galunggung, bersama tiga teroris JAD yang sudah ditangkap juga, yakni BRK, AF dan RA.
"Kemudian, telah Baiat ke pimpinan organisasi terlarang ISIS pada Desember 2019 di rumah saudara Y dipandu saudara T. Terakhir peranannya mufakat pembentukan RQ Sabilunajah yang digagas oleh T yang telah ditangkap," jelasnya.
(bbs/rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: