Ratusan Warga Nekat Terobos dan Rusak Pos Penyekatan Covid-19
Reporter:
radi|
Jumat 18-06-2021,14:33 WIB
RADARTASIK.COM, SURABAYA - Ratusan warga Madura yang hendak masuk ke Surabaya nekat menerobos pos penyekatan Covid-19 Jembatan Suramadu Jawa Timur, Jumat pagi (18/06/2021). Dalam video yang beredar dan viral di media sosial, terlihat massa juga merusak meja dan kursi yang berada di pos penyekatan tersebut yang dijaga petugas gabungan.
Diduga aksi penerobosan dan perusakan di pos penyetakatan yang dilakukan warga tersebut karena mereka enggan melakukan swab antigen. Pasalnya jika ada warga, khususnya dari wilayah Madura yang hendak ke Surabaya diketahui reaktif atau positif Covid-19 maka tidak diperbolehkan melintas.
Masih dalam video yang beradar tampak kursi-kursi dan meja yang ada di pos penyekatan rusak dan berserakan. Bahkan kertas-kertas data orang-orang yang sudah menjalani swab juga berserakan di tanah.
Tentu saja aksi nekat ratusan warga yang memaksa masuk dan melakukan aksi perusakan tersebut membuat petugas gabungan yang berjaga di Pos Penyekatan Jermbatan Suramadu kewalahan. Apalagi ketika para warga itu merangsek masuk untuk mengambil KTP mereka.
“KTP… KTP…. kita lolos,” kata suara dalam video yang diterima wartawan.
Sementara itu sejumlah tenaga kesehatan yang menggunakan APD lengkap berusaha mengamankan alat-alat untuk swab antigen yang ada di lokasi dari aksi perusakan. Disisi lain petugas gabungan dari unsur Satpol PP, Polri, dan TNI terlihat mencoba menenangkan warga namun tetap saja kewalahan.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian di video yang viral itu. Menurutnya peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (18/06/2021). mulai pukul 02.00 WIB
"Pagi ini volume kandaraan tidak seperti biasanya, khususnya roda dua," kata dia.
Ganis menduga, kericuhan itu terjadi karena pengendara terburu-terburu untuk bekerja di Surabaya tidak sabar untuk segera dilayani.
"Masyarakat penginnya cepat dilayani, tidak sabar, buru-buru sehingga terjadi mis," ujarnya.
Ganis juga memastikan peristiwa itu tak sampai merusak material atau adanya korban terluka. "Dampak tidak ada kerugian material maupun kerugian jiwa," ucap dia.
Hanya saja akibat kejadian itu sejumlah pengendara yang melintas tidak menjalani tes usap. "Kami tidak menjamin dia sehat atau tidak," katanya.
Ganis berharap masyarakat bisa mengerti bahwa penyekatan itu demi kebaikan bersama. Apalagi varian baru Covid-19 B16172 sudah ditemukan di Bangkalan. "Kami berharap masyarakat kooperatif mengikuti prosedur yang ada di pos penyekatan dan tetap bersabar," pungkas Ganis. (bbs/mcr12/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: