Kesulitan Keuangan, Pemkot Rencanakan Pemotongan Tunjangan Kinerja ASN
Reporter:
radi|
Jumat 18-06-2021,09:06 WIB
RADARTASIK.COM,CIREBON — Hampir dua tahun pandemi Covid-19 berjalan, membuat sejumlah daerah terpaksa kembali mengkalkulasi pengeluaran keuangan daerahnya. Salah satunya seperti yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon dengan mengurangi besaran tunjangan kinerja pelayanan (tukin) dari seluruh aparatur sipil sipil (ASN), yang diterima setiap bulannya.
Dari data yang berhasil dihimpun, besaran tukin yang diterima ASN setiap bulannya bervariatif, tergantung jabatannya. Besaran tukin tersebut di luar gaji pokok dan tunjangan yang mereka terima setiap bulannya.
Tukin untuk eselon IV sekitar Rp7 juta, eselon III-A sekitar Rp13 juta, eselon III-B sekitar Rp12 juta, sedangkan eselon II sekitar Rp22 juta. Besaran tukin yang diterima ASN per bulannya bersifat fluktuatif, karena berdasarkan kinerja dan ketidakhadiran yang dikumulatifkan selama satu bulan.
Dengan kondisi keuangan daerah yang terbatas, tukin ASN akan dipotong, bahkan besaran pemotongannya hingga 30 persen. Hanya saja, yang dikuatirkan dari para ASN, justru memunculkan persoalan baru. Khususnya ASN yang masih memiliki kewajiban membayar cicilan dan biaya sekolah. Apalagi, bulan Juli merupakan masa awal masuk sekolah.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon, Arif Kurniawan ST mengakui tentang rencana evaluasi anggaran. Hal itu dilakukan atas arahan dari pemerintah pusat terkait kondisi keuangan saat ini di masa pandemi Covid-19. Evaluasi ini rencananya akan dilakukan bulan Juli.
Salah satu yang akan mendatangkan, kata Arif, adalah tukin ASN. Besar kemungkinan, ASN tukinnya akan dipotong. Bahkan pemotongan tukin besarannya antara 20 hingga 30 persen.
“Memang berat, tapi karena kondisi keuangan, membuat tukin dipotong hingga 30 persen. Kita lihat hasil evaluasi nanti pada bulan Juli,” ujar Arif saat ditemui Radar Cirebon di Alunalun Kejaksan Kota Cirebon, kemarin.
Sementara itu, Ketua Korpri Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengaku, hingga saat ini belum ada rencana untuk pemotongan tukin. “Belum ada rencana,” kata Gus Mul, sapaan Agus Mulyadi seperti dilansir dari Radar Cirebon.
Namun demikian, pria yang juga memiliki sekretaris daerah (sekda) Kota Cirebon tersebut, tidak menampik kondisi keuangan daerah yang membutuhkan perhatian serius. Apalagi Pemprov Jabar sudah bersiap untuk melakukan refocusing. Jadi, keuangan kas daerah menjadi berat. Namun demikian, Gus Mul akan berusaha agar tukin ASN tidak sampai dipotong. (abd/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: