Flebotomi Jadi Bekal Kompetensi Penting Mahasiswa Universitas BTH Tasikmalaya
Ratusan mahasiswa Universitas BTH Tasikmalaya difoto bersama usai mengikuti workshop Flebotomi, Sabtu 14 Juni 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sebanyak 120 mahasiswa Program Studi D3 Analis Kesehatan atau Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Universitas Bakti Tunas Husada (BTH) Kota Tasikmalaya mengikuti pelatihan flebotomi, Sabtu 14 Juni 2025.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam melakukan prosedur pengambilan darah secara aman dan sesuai standar profesi.
Ketua Prodi D3 Analis Kesehatan/TLM Universitas BTH Tasikmalaya, Dr. Hj. Korry Novitriani, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester II dan IV.
Menurutnya, pelatihan ini penting agar mahasiswa terbiasa melakukan prosedur dengan benar sejak awal.
“Kita ingin supaya mereka bisa berlatih, berlatih dan berlatih. Biar semakin lancar ke depannya. Jangan sampai saat melakukan pemeriksaan, mereka salah urutkan vakumnya,” ujarnya.
Selain keterampilan teknis, mahasiswa juga dibekali kemampuan komunikasi yang baik saat menghadapi pasien.
“Mengambil sampel itu bukan sekadar teknis, tapi juga harus bisa membangun komunikasi dengan pasien. Ini juga harus dilatih,” tambahnya.
Kegiatan pelatihan ini dinilai sangat penting karena hasil laboratorium menjadi dasar dalam proses diagnosa dokter.
“Dokter tak bisa memberi analisis tanpa data hasil laboratorium. Dan mahasiswa inilah yang nantinya akan menyajikan data tersebut,” terang Dr. Korry.
Senada, Dosen Pengampu Mata Kuliah Flebotomi Universitas BTH Tasikmalaya, Hj. Meti Kusmiati, M.Si menegaskan bahwa pelatihan flebotomi ini juga bertujuan mempersiapkan mahasiswa menghadapi uji kompetensi serta meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.
“Flebotomi merupakan salah satu bekal keterampilan praktis yang juga membentuk sikap profesional dan kepercayaan diri mahasiswa. Ini penting untuk menghadapi tantangan kerja di rumah sakit, laboratorium, maupun klinik,” tuturnya.
Ia menambahkan, selain diberikan dalam mata kuliah khusus, pembekalan flebotomi juga dilakukan melalui workshop yang biasanya bekerja sama dengan pihak eksternal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: