Potensi Besar Tak Tergarap, Pemkab Tasikmalaya Didesak Punya Peta Jalan Ekonomi

Potensi Besar Tak Tergarap, Pemkab Tasikmalaya Didesak Punya Peta Jalan Ekonomi

Para Narasumber dalam Talkshow Simfoni Bakti KAHMI di Studio Radar TV Tasikmalaya, Senin 22 September 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya --

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Potensi besar Kabupaten TASIKMALAYA dinilai belum terkelola maksimal karena pemerintah daerah dinilai belum memiliki visi kolektif yang jelas dalam pembangunan ekonomi

Hal ini mencuat dalam acara Simfoni Bakti KAHMI bertema Membedah Peluang Peningkatan Sektor Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya di Studio Utama Radar TV, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Senin 22 Septembet 2025.

Direktur Radar Tasikmalaya, Dadan Alisundana, menilai Pemkab Tasikmalaya belum menunjukkan arah pembangunan ekonomi yang terukur. 

Padahal, kata dia, daerah memiliki potensi besar yang bisa digarap, mulai dari pertanian, UMKM, hingga pariwisata.

BACA JUGA:Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Bus di Rajapolah Tasikmalaya

“Kabupaten Tasikmalaya punya bonus demografi, tapi masih banyak kasus bunuh diri karena tekanan ekonomi. Pertanyaannya, apa cita-cita kolektif kabupaten ini? Tahun pertama, kedua, ketiga, mau jadi apa?” ungkap Dadan.

Persoalan serupa juga disampaikan Pengawas OJK, Putu Arya Wirasetyanta. 

Menurutnya, kemiskinan harus diposisikan sebagai musuh bersama dengan roadmap yang jelas. 

“Musuh utama di kabupaten ini adalah kemiskinan. Semua potensi ada, tapi tanpa konsistensi, hanya jadi wacana,” tegasnya.

BACA JUGA:14 Link Info Lowongan Kerja di Kota Tasikmalaya Bulan September 2025, Mulai Perawat hingga Sekretaris

Presidium KAHMI Kabupaten Tasikmalaya, Dr Ani Heryani MSi, menambahkan, sektor unggulan seperti pertanian dan hortikultura sebenarnya bisa mendorong ekonomi daerah. Namun, alih fungsi lahan dan mahalnya biaya produksi membuat potensi itu terhambat.

Sementara itu, Dewan Pakar KAHMI Kabupaten Tasikmalaya sekaligus Ketua STIELM, Dr R Hozin Abdul Fatah MP, menilai pesantren bisa menjadi motor penggerak ekonomi jika didukung kebijakan yang berpihak. 

“UMKM harus diguide oleh pemerintah, pesantren bisa jadi penggerak ekonomi lokal,” ujarnya.

Benang merah diskusi ini menegaskan perlunya visi kolektif dan keberpihakan kebijakan Pemkab Tasikmalaya terhadap potensi lokal. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait