Jembatan Gantung Sukamenak-Wanasigra Belum Bisa Dilalui, Warga Tagih Janji Pemkot Tasikmalaya

Jembatan Gantung Sukamenak-Wanasigra Belum Bisa Dilalui, Warga Tagih Janji Pemkot Tasikmalaya

Kondisi Jembatan Sukamenak penghubung Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis yang tidak bisa diakses. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Jembatan gantung Sukamenak-Wanasigra di atas Sungai Citanduy, Kecamatan Purbaratu, Kota TASIKMALAYA, sudah berdiri kokoh sejak 2023 dengan biaya lebih dari Rp5 miliar dari APBN. 

Namun, hingga kini jembatan tersebut belum bisa difungsikan karena tidak ada akses jalan dari sisi Kota Tasikmalaya.

Sebagai bentuk protes, puluhan warga Kampung Benteng, Sukamenak, bersama warga Desa Wanasigra, Kabupaten Ciamis, menggelar upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di bawah jembatan tersebut, Minggu 17 Agustus 2025.

Bendera Merah Putih berukuran 150 meter persegi dibentangkan dari dasar Sungai Citanduy, menjadi simbol persatuan sekaligus pesan kuat kepada pemerintah daerah agar segera menuntaskan pembangunan akses jalan.

BACA JUGA:Dua Olahraga yang Cocok Bagi Lansia untuk Jaga Sendi dan Kekuatan Otot

Ketua RW 7 Kampung Benteng, Riska Suswantoro, menegaskan warga sudah dua kali menggelar upacara di lokasi yang sama untuk menyuarakan aspirasi.

“Upacara ini bukan hanya peringatan kemerdekaan, tapi juga bentuk keprihatinan. Jembatan ini sudah ada dua tahun, tapi manfaatnya belum terasa karena akses dari Sukamenak tidak kunjung dibangun,” katanya.

Dari sisi Ciamis, akses jalan ke jembatan sudah dibuka sehingga warga bisa melintas dengan sepeda motor. 

Sebaliknya, warga Sukamenak masih harus berjalan kaki sejauh 400–500 meter melewati jalan setapak curam di area perkebunan.

BACA JUGA:KBIHU Tazakka Muhammadiyah Tasikmalaya Targetkan Umroh Rutin, Siap Bimbing Haji 2026

“Kalau dari arah Ciamis enak, sudah bisa dilewati motor. Tapi dari Sukamenak, aksesnya curam, belum ada jalan resmi. Padahal kalau tersambung, bisa bantu ekonomi warga,” tutur Fajar Utama, warga Kampung Benteng sekaligus anggota IKPAPIBEN.

Kepala Dinas PUPR Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman, mengakui pembangunan akses jalan tertunda karena menunggu pembebasan lahan. 

Anggaran itu, kata dia, belum masuk APBD 2025 namun akan diusahakan pada anggaran perubahan.

“Sudah ada rencana pembebasan lahan sekitar Rp135 juta di anggaran perubahan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait