AWAS! Penularan Covid-19 di Kota Tasik Tinggi, Kemarin 68 Kasus, Hari Ini 24 Orang, Kematian Banyak

Jumat 11-06-2021,11:25 WIB
Reporter : agustiana

radartasik.com, KOTA TASIK - Kasus penularan Covid-19 di Kota Tasik masih terus terjadi, bahkan cenderung tinggi, karena warga yang terkonfirmasi positif, setiap hari selalu ada.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes), Asep Hendra Hendriana membenarkan hal tersebut.

"Jadi memang masih terjadi transmisi penularan di tengah-tengah masyarakat. Mau nggak mau, suka tak suka memang masih ada penambahan kasus positif ya tiap hari," ujarnya kepada radartasik.com, Jumat (11/06/21) siang.

"Hari Kamis kemarin (10/06/21) sampai ada penambahan 68 kasus. Sebelumnya 40 kasus, lalu sempat 4 kasus. Hari ini ada 24 kasus," katanya.

Meski demikian, beber Asep, angka kesembuhan juga cukup tinggi. Hari ini pasien yang sembuh sebanyak 31 orang, dan kemarin 25 orang.

"Kalau angka kematian memang menjadi masalah baru ya. Total dari awal pandemi hingga hari ini 151 pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia," bebernya.

Asep menambahkan, jumlah itu bukan jumlah sedikit. Kurun waktu 1 Juni sampai 9 Juni kemarin saja yang tercatat ada 16 kasus kematian Covid.

"Kemungkinan besar bilamana ini terus terjadi bisa melebihi angka kematian bulan kemarin yang mencapai 26 kasus yaitu di Mei," tambahnya.

Saat ini, jelas dia, angka kematian tinggi karena ada kecenderungan dari masyarakat yang tidak langsung mengakses layanan kesehatan, tidak melapor kepada pihak Puskesmas terdekat atau ke Dinkes. 

"Padahal Puskesmas sudah sangat dekat ke masyarakat. Rumah sakit juga kan secara akses ada di tengah-tengah kota. Artinya transportasi gampang dan sistem informasi sudah bagus," jelasnya.

Bahkan, tukas dia, di Kota Tasik punya layanan 119 yang 24 jam menanggulangi kedaruratan. 

Tapi banyak yang terkonfirmasi tak melapor sehingga mencoba untuk isolasi sendiri tanpa melapor.

"Jadi di hari ke-4, 5, 6 tejadi keburukan kondisi kesehatan,  sehingga bingung pas masuk IGD jatuh ke kondisi sulit dipulihkan. Ditambah lagi berdasarkan data di kami untuk lansia 60 tahun ke atas itu adalah usia tertinggi kematiannya," tukasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)
Tags :
Kategori :

Terkait