Pelanggaran Iklan Industri Jasa Keuangan Kian Masif, Dr Aqua Sampaikan Panduan Etik

Kamis 10-06-2021,11:44 WIB
Reporter : agustiana

BANDUNG - Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menyinggung tentang semakin masifnya iklan-iklan jasa keuangan di ranah digital yang bertendensi melanggar aturan. 

Oleh karena itu diperlukan panduan etik komunikasi agar industri jasa keuangan yang memasarkan jasanya senantiasa mengedepankan nilai-nilai positif dan memberdayakan publik. 

Hal disampaikan Dewan Pakar Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi (ISKI) Pusat itu menjelang kehadirannya sebagai narasumber Sharing Komunikasi dan Motivasi di hadapan para pejabat  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) OJK di Hotel Intercontinental Kota Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 10 Juni 2021 ini. 

Dr Aqua yang akan berbicara bersama para ekonom dan pakar lainnya menyampaikan tema "Studi Kasus Pemasaran Produk Jasa Keuangan yang Misleading dari Perspektif Komunikasi". 

Pembicara di berbagai forum penting itu semula ingin menghadiri langsung acara tersebut di Bandung. 

Namun niat tersebut tidak terpenuhi karena pada hari yang sama sudah banyak agendanya di Jakarta. Salah satunya pertemuan dengan Direktur Utama PTPN III Holding (Persero) Mohammad Abdul Ghani dan mantan Direktur Litbang PTPN IV Memed Wiramihardja. Akhirnya Dr Aqua memutuskan hadir secara daring lewat Zoom. 

Dalam data yang dilansir OJK, terdapat sebanyak 3.224 iklan yang melanggar ketentuan lembaga jasa keuangan periode Januari 2019 sampai September 2020. 

Dilihat dari jenis pelanggarannya, 94 persen karena konten iklan tidak jelas. Lalu 5 persen dinilai memberikan informasi yang menyesatkan, dan 1 persen tidak akurat. 

Sementara pelanggaran terjadi paling banyak di sektor perbankan, diikuti industri keuangan nonbank (IKNB), dan paling sedikit dari sektor pasar modal. 

“Hal ini harus menjadi perhatian kita semua. Bisnis dan industri media di zaman digital saat ini semakin berkembang cepat. Komunikasi yang semakin luas melalui digital dan media sosial, membuat perusahaan seperti periklanan maupun kehumasan semakin diminati. Akan tetapi, potensi terjadi pelanggaran juga cukup besar. Hal ini menjadi hal yang harus selalu kita waspadai,” ucap Dr Aqua. 

Publik Figur

Di sisi lain, pria asal Kota Padang, Sumatera Barat ini menguraikan bahwa iklan media digital khususnya media sosial kini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. 

Keberadaan media sosial semakin menguat dengan adanya beragam aplikasi media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter juga Whatsapp. 

“Aplikasi media sosial ini digunakan secara luas, dengan berbagai motif, mulai dari motif pertemanan, motif hiburan, motif mencari informasi, motif membangun solidaritas dan bahkan juga digunakan untuk motif ekonomi, seperti dipakai sebagai ajang promosi produk atau jasa termasuk sektor jasa keuangan. 

Menurut riset, tiga media sosial ini menjadi aplikasi media sosial yang populer di Indonesia, termasuk dalam pemasaran produk,” kata Dr Aqua menguraikan. 

Tags :
Kategori :

Terkait