Safir Senduk: Sebelum Investasi Kripto Harus Miliki Dana Darurat

Kamis 03-06-2021,16:12 WIB
Reporter : radi

RADARTASIK.COM, JAKARTA — Saat ini investasi aset kripto sedang digandrungi oleh masyarakat dunia, termasuk kalangan minenial di Indonesia. Padahal kripto sendiri merupakan aset investasi digital yang memiliki volatilitas tinggi atau aset yang potensi pergerakan kenaikan dan penurunan harganya sangat tinggi.

Perencana Keuangan Safir Senduk berbagi tips terkait beberapa hal yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto. Masyarakat harus memiliki pengetahuan tentang manajemen keuangan yang baik.

“Harus punya ilmu mengelola uang yang baik karena aset kripto volatilitasnya tinggi,” ujarnya dalam sebuah webinar, Kamis (03/06/2021).

Pertama, sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto, masyarakat harus memiliki dana darurat terlebih dahulu. Dana darurat sendiri merupakan dana yang siap digunakan kapan saja.

“Misalnya seperti saat resesi saat ini, nggak selalu orang selamat dari PHK. Jika pekerjaan terancam masyarakat bisa gunakan (dana darurat) itu,” ucapnya.

Kedua, bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, masyarakat sudah menyiapkan uang sekolah anak terlebih dahulu sebelum membeli aset kripto. “Sisihkan dulu uang sekolah anak baru sisanya ke kripto. Jangan sampai uang sekolah anak dipakai, itu sangat berbahaya,” tuturnya.

Ketiga, masyarakat sudah menguapkan uang dana pensiun atau hari tua dan asuransi jiwa sebelum memutuskan berinvestasi ke aset ini. Sebab, asuransi harus didahulukan sebelum investasi yang memiliki risiko tinggi.

Selain harus memiliki manajemen keuangan yang baik dan sehat, lanjutnya, masyarakat perlu mempelajari terlebih dahulu tentang aset kripto itu sendiri. 

“Misalnya anda mau beli Bitcoin, pelajari dulu apa itu Bitcoin dan teknologinya yang mewadahi aset Kripto yaitu Blockchain,” ungkapnya.

Menurutnya, investasi juga diperlukan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan hidup. Masyarakat sebaiknya dapat menyisihkan pendapatannya untuk membeli aset investasi.

“Ternyata mencapai kekayaan kemakmuran dan kesejahteraan dari penghasilan yang besar penting tapi berapa banyak porsi penghasilan yang bisa kita putar untuk diinvestasikan,” pungkasnya.  (jpg/red)
Tags :
Kategori :

Terkait