KOTA TASIK - Aparat Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota bergerak cepat setelah korban asusila yang masih duduk di bangku kelas IX SMP di Tasik Utara melapor, Rabu (02/06/21) siang.
Terduda pelaku, AD (25), Warga Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu Malam berhasil diciduk Polisi di rumahnya tanpa perlawanan. Terduga pelaku pun mengakui semua perbuatannya.
Dihadapan penyidik, AD, mengakui sengaja menyebarkan video itu menggunakan akun facebook korban karena dirinya merasa sakit hati dengan ucapan korban soal HP.
"Buat video itu maksudnya untuk kenangan aja pak kalau putus. Melihat video itukan untuk kenang-kenangan di masa lalu pak, dengannya. Kan masa mau putus sudah melakukan begini pak?," kilahnya kepada wartawan, Kamis (03/06/21) pagi.
Motif disebarin video itu, terang dia, karena dirinya sakit hati sama orang tuanya korban dan dirinya sempat dipukuli 3 orang keluarganya.
"Saya tak melawan karena saya melihat korban dan sayang sama dia. Jadinya saya bingung harus gimana," terangnya.
"Ya sebelum disebarin ada ucapan yang tak enak di hati saya dari dia saat minta hape dibalikin. Dia tak mau balikin hape yang saya beri," sambungnya.
Pelaku pun menjabarkan kalimat yang membuat dirinya merasa sakit hati dengan ucapan korban.
"Kata dia, hape kaya gini mah kebeli 10 biji juga. Jadi saya sakit hati dan pesan whatsapp saya ke dia tak dibales-bales," bebernya.
BERITA TERKAIT :
Makanya, tambah dia, dirinya menyebarkan video itu karena ucapan korban yang bikin sakit hatinya. "Soalnya neng mah kebeli hape kawas kieu mah 10 siki saharitaeun ge," ungkap dia, menirukan ucapan korban.
Jelas dia, yang disebar di akun facebook sekadar screenshot foto galeri berisi video-video asusila. Lalu yang gambar vulgarnya dicorat-coret warna merah.
"Ya dibuat bikin crita aja di status saja. Itu galeri video saya sama dia saya screenshot jadi foto lalu saya upload ke facebooknya dia. Karena akunnya FB dia saya yang pegang. Ya motifnya sakit hati pak," jelasnya.
(rezza rizaldi/radartasik.com)