KOTA TASIK - Pengurus Himpunan Pedagang dan Perajin Tahu-Tempe Tasikmalaya sejak Sabtu (29/05/21) pagi melakukan sweeping ke seluruh pelosok Pasar Cikurubuk, Kota Tasik.
Aksi sweeping ini untuk memastikan tak ada satu pedagang pun selama 2 hari ini (Sabtu-Minggu), yang menjual tahu maupun tempe.
Gerakan mogok jualan dan produksi tahu-tempe ini, imbas dari tingginya harga jual kedelai, yang menjadi bahan dasar pembuatan tahu-tempe.
"Sweeping ini memang baru dilakukan di Cikurubuk. Kita turun sekitar 15 orang dibagi-bagi," ujar Sekretaris Himpunan Pedagang dan Perajin Tahu-Tempe Tasikmalaya, Imin Muslimin kepada wartawan.
"Tujuannya supaya kompak sedikitnya bisa menaikkan harga jual karena kedelainnya mahal dan masyarakat menyadari bahwa ini karena bahan bakunya," sambungnya.
Sehingga, jelas dia, nanti Senin (31/05/21) saat harga naik, pembeli tak kaget dengan harga jual tahu dan tempe yang akan mengalami kenaikan.
"Karena dagangan kan lagi sepi ini teh. Pemerintah tolong lah bantu kami sebagai pedagang kecil," jelasnya.
Dia menandaskan, aksi mogok yang dilakukannya ini akan berlangsung selama dua hari mulai dari Sabtu-Minggu (29-30/05/21).
Supaya semua pabrik dan perajin tahu tempe yang berada di Kota Tasik maupun Kabupaten Tasik berhenti produksi dan berjualan selama aturan tersebut dibuat.
Karena, harga kedelai yang merangkak naik membuat perajin tidak bisa berbuat banyak dan pemerintah supaya turun tangan untuk menurunkan harga.
(rezza rizaldi/radartasik.com)