Koordinator Daerah Bantuan Sosial Pangan Kota Banjar Yuli Yulaeha mengatakan 488 KPM itu merupakan data penerima bantuan yang belum mendapat transferan dari pemerintah pusat, alias saldo di rekening mereka masih nol rupiah.
“Sejak Maret sampai Mei sebanyak 488 KPM saldo rekeningnya masih nol rupiah, tapi mereka masuk data penerima bantuan. Kondisi ini terjadi lantaran adanya perbaikan dan di tingkat pusat antara kementerian dan pihak perbankan,” kata Yuli, Rabu (26/05/2021).
Ia menjelaskan, Maret dan April jumlah penerima bantuan sebanyak 8.208 KPM, yang berhasil menerima bantuan dengan menukarkan saldo ke sembako sebanyak 7.720 KPM. Sementara pada Mei, jumlah penerima bantuan menurun menjadi 6.796 KPM, yang berhasil menerima bantuan sembako sebanyak 6.308 KPM. Sisanya 488 KPM masih mengalami saldo nol rupiah.
“Kita juga belum mengetahui kendala ini selesainya kapan, karena yang mengatur kebijakan adalah pemerintah pusat. Intinya belum ada kepastian penerima yang saldo nol itu kapan. Kita juga sudah koordinasi dengan BNI cabang Banjar, hasilnya sama masih menunggu informasi dari BNI pusat.
Sementara untuk bantuan Juni 2021, saldo bantuan senilai Rp 200 ribu per KPM sudah masuk di rekening masing-masing KPM yang datanya valid. Sementara yang 488 KPM masih mengalami saldo nol rupiah karena data tidak valid. (cep)