PANGANDARAN - Aparat gabungan termasuk Tim Gugus Tugas Covid-19 membuat strategi baru di Kabupaten Pangandaran. Ini mengantisipasi membeludaknya wisatawan yang berlibur ke beberapa kawasan wisata termasuk Pantai Pangandaran menjelang akhir pekan lalu.
Pembatasan jumlah pengunjung ini dilaksanakan secara seretak oleh tim gabungan di empat titik berbeda. Sehingga sejak pukul 05.00, pengunjung yang hendak masuk ke Kabupaten Pangandaran harus mengikuti arahan petugas, misalnya harus bergiliran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan, kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran hingga hari Minggu melebihi 15 ribu wisawatan.
“Kapasitas maksimal Pantai Pangandaran itu 20 ribu (wisatawan, red). Itu artinya Pantai Pangandaran memang harus ditutup sementara, sampai jumlah wisatawan di dalam berkurang," ungkapnya.
Ditegaskan pula oleh Kasat Lantas Polres Ciamis AKP Zanuar Cahyo Wibowo, strategi yang dipakai ini sebagai solusi agar tidak membeludaknya wisatawan. Hasilnya cukup muzarab, sebab wisatawan yang masuk ke Pantai Pangandaran khususnya, tidak melebihi 50 persen dari jumlah biasanya.
“Kalau sudah mencapai sekitar 50 persen dari kapasitas maksimal, sementara objek wisata ditutup. Objek wisata akan kembali dibuka jika kunjungan wisatawan sudah kurang dari 50 persen,” jelasnya kepada Radar, Minggu (23/5/2021).
Sebagai gambaran, jika angka hunian hotel sudah full, petugas langsung menutup sementara ke Kawasan Pantai Pagandaran. Strategi ini berbeda dengan sebelumnya, yakni meski tak kebagian hotel, banyak pengunjung yang di antaranya memaksa tidur di mobil, gelar tikar atau tenda.
Kini, pemandangan tersebut tidak terjadi setelah dilakukannya pembatasan jumlah pengunjung. Sementara wisatawan yang sudah terlanjur masuk ke Kabupaten Pangandaran, harus tertahan alias tak bisa masuk ke kawasan pantai. Bahkan saking keukeuh ingin ke Pantai Pangandaran, beberapa wisatawan terpaksa beriatirahat dan mondok di pinggir jalan.